Tabanan, (Metrobali.com)

Dalam mendukung pentingnya sinergisitas dan digitalisasi dalam kestabilan harga, maupun pengambilan kebijakan pengendalian inflasi, dalam hal ini Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya.,S.E.,M.M bergerak rapatkan barisan, serta berkolaborasi dalam segala upaya yang dilakukan Pemerintah, guna mendorong wilayah Bali-Nusra dalam membangun sinergi serta memperkuat aspek digitalisasi. 

 

Rabu (17/5), sebagai tuan rumah, Sanjaya mengikuti Pertemuan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Bali-Nusra 2023 yang bertemakan “Sinergi dan Inovasi Ketahanan Pangan melalui Penguatan Kelembagaan dan Digitalisasi : Mepada Payu Antuk Bhuwana Bali Sentosa (Bersinergi Mewujudkan Bali yang Makmur)” yang digelar di Gedung Kesenian I Ketut Maria Tabanan. 

 

Pertemuan itu juga dihadiri oleh Gubernur Bali Wayan Koster, Deputi 2 Bapanas Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi, Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah Kemendagri, Anggota DPR RI, Para Bupati dan Walikota Se-Kabupaten/Kota di Bali, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Kepala BPK RI Perwakilan Provinsi Bali, Kepala OJK Kantor Regional VIII Bali-Nusra, Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali, Ida Tjokorda Anglurah Tabanan, Ketua DPRD Provinsi Bali, Komisi XI DPR RI, Sekda Provinsi Bali, Ketua DPRD Kabupaten Tabanan beserta jajaran. 

 

Pada momentum tersebut, Gubernur Bali Wayan Koster sampaikan perihal Inflasi sebagai salah satu indikator penentu keberhasilan pembangunan ekonomi. Sebab dengan tingkat inflasi yang tinggi, mengakibatkan daya beli masyarakat menurun pada barang atau jasa yang dibutuhkannya. Selain itu, inflasi yang tinggi juga akan memberikan dampak pada peningkatan kemiskinan yang beberapa tahun ini telah dirasakan akibat pandemi Covid-19. 

 

Pihaknya menerangkan, semakin terkendalinya inflasi hingga pada akhir tahun 2022, merupakan hasil sinergi pengendalian inflasi di Bali yang semakin solid dan didukung oleh berbagai program yang semakin intensif antra jajaran Pemerintah Pusat, Daerah, dan Bank Indonesia dalam mengawal pengurangan inflasi di Bali. “Saya berharap, koordinasi dan sinergi antar Provinsi, Kabupaten, Kota di Provinsi Bali dan Nusra yang telah terjalin melalui TPID dan Gerakan Nasional Inflasi Daerah, dapat dipertahankan dan lebih ditingkatkan lagi, kita bersyukur karena selama ini sinergi dan koordinasinya selalu berjalan baik dan setiap minggu sekali diadakan rapat yang dipimpin oleh Mendagri dan hasilnya pun menunjukkan kemajuan dengan cepat” papar Koster. 

 

Orang nomor satu di Bali itu juga menjelaskan, bedasarkan hasil rilis dari BPS, inflasi di Bali per April 2023, tercatat 0,04% month to month, dengan capaian ini tingkat inflasi tahunan Provinsi Bali sebesar 4,45% year on year, sedangkan capaian inflasi tersebut lebih rendah dibandingkan maret 2023, yang tercatat sebesar 5,46% dan diharapkan pada akhir tahun 2023 inflasi di Bali dapat tercapai sesuai target nasional diantaranya yaitu pada kisaran paling tinggi 4% dan terendah 2%. 

 

“Untuk mencapai target yang dimaksud, dibutuhkan kerjasama dan sinergi dengan pihak terkait, khususnya dalam upaya stabilisasi harga, pengelolaan permintaan, menjaga kelancaran distribusi serta menjamin ketersediaan pasokan yang sejalan dengan program 4K yaitu Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi yang efektif” Lanjutnya. Diperlukan sinergi antara seluruh pemangku kepentingan melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan Bali-Nusra 2023 guna tercapainya Visi membangun Bali Era Baru. 

 

Di momentum itu, Dirjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri, Dr. Drs. A. Fatoni.,M.Si memaparkan terkait solusi pengendalian inflasi, yakni diantaranya agar dijadikan sebagai kunci utama, yaitu prioritas dan sinergi dari semua stakeholder seperti saat penanganan pandemi Covid-19. Kemudian komunikasi publik, aktifkan TPID, aktifkan Satgas Pangan, BBM Subsidi tepat sasaran ke masyarakat tidak mampu, laksanakan Gerakan Penghematan Energi, Gerakan Tanam Pangan Cepat Panen, Laksanakan kerjasama antar daerah dan intensifkan jaring pengaman sosial serta BPS (Badan Pusat Statistik dan Bank Indonesia (BI) provinsi untuk terus mengumumkan angka inflasi hingga Kabupaten/Kota. 

 

“Saya yakin dengan semangat kebersamaan yang hari ini kita tunjukkan, dapat menunjukkan komitmen kita yang besar untuk bersama-sama mengendalikan inflasi dan bersama mengatasi persoalan-persoalan yang ada di daerah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan pada masyarakat” jelas Fatoni. 

 

Selaras dengan tujuan dari GNPIP kali ini, Bupati Sanjaya mendukung dengan kuat langkah-langkah sinergitas yang dilakukan serta berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan berbagai unsur maupun lintas lini guna mengurangi angka inflasi terutama di Tabanan. “Kami di Pemerintah Kabupaten Tabanan menyatakan akan siap mendukung segala bentuk sinergitas dan kolaborasi dalam upaya penanganan inflasi ini, di Tabanan terutama akan terus kami optimalkan untuk menjaga ketahanan pangan, ini tujuannya untuk kesejahteraan masyarakat juga” tuturnya. 
Sumber : Humas Tabanan