TP PKK Provinsi Bali Aksi Sosial di Tabanan
Tabanan, (Metrobali.com)
TP PKK Provinsi Bali melaksanakan aksi sosial selama dua hari di wilayah Kabupaten Tabanan. Aksi sosial yang berlangsung Jumat (12/5/2023) dan Sabtu (13/5/2023) ini merupakan sinergi TP PKK Provinsi dan TP PKK Kabupaten Tabanan, didukung OPD terkait di lingkungan Pemprov Bali, Pemkab Tabanan dan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Provinsi Bali.
Mengawali aksi sosial di hari pertama, Ketua TP PKK Ny. Putri Koster beserta jajaran menyambangi Wantilan Desa Belimbing. Pada hari yang sama, aksi sosial menyapa dan berbagi juga dilaksanakan di Balai Serbaguna Desa Sanda, GOR Desa Batungsel dan Balai Serba Guna Desa Pupuan, Kecamatan Pupuan.
Di tiap lokasi, Ketua TP PKK Bali menyerahkan bantuan kepada 50 warga kurang mampu, yang terdiri dari lansia, ibu hamil, penyandang disabilitas, kader PKK dan balita. Masing-masing menerima 20 kg beras dan 1 krat telur. Khusus untuk balita, lansia, ibu hamil, penyandang disabilitas dan kader PKK mendapat tambahan susu dengan jumlah bervariasi dan jenis disesuaikan dengan kebutuhan. Balita dan lansia memperoleh masing-masing 8 kotak susu, sedangkan ibu hamil, penyandang disabilitas dan kader PKK mendapat bantuan 2 kotak susu. Selain itu, di tiap lokasi kegiatan aksi sosial, diserahkan pula bantuan berupa bibit tanaman produktif dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Bali, bantuan bibit ayam beserta pakan dan bibit sayur mayur dari Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Bali, paket makanan tambahan dan susu dari Dinas Kesehatan dan IBI Provinsi Bali.
Ketua TP PKK Ny. Putri Koster dalam sambutannya di empat lokasi kegiatan menyampaikan terima kasih atas dukungan TP PKK Kabupaten Tabanan dan OPD terkait yang mendukung kegiatan ini. Sesuai dengan temanya ‘Menyapa dan Berbagi’, kegiatan ini dimaksudkan untuk bertemu langsung dengan masyarakat dan memastikan kondisi mereka dalam keadaan sehat. “Selain menyapa, kami juga membawa sedikit oleh-oleh berupa kebutuhan pokok seperti beras, telur, makanan tambahan dan susu,” ucapnya.
Masih dalam sambutannya, ia juga mengingatkan agar Kader PKK tak sekadar turun ke masyarakat dengan uniform, tapi tak melaksanakan kegiatan yang manfaatnya dirasakan oleh masyarakat. “Kader PKK mesti tahu apa yang harus dilakukan,” cetusnya.
Berikutnya, perempuan yang dikenal memiliki multi talenta di bidang seni ini menyinggung potensi Tabanan sebagai lumbung beras. Oleh sebab itu, ia mengingatkan masyarakat tak semena-mena dengan tanah. Menurutnya, salah satu hal yang harus diperhatikan adalah mengurangi atau bahkan meniadakan penggunaan plastik sekali pakai karena bahan ini sangat sulit terurai dan menjadi ancaman serius bagi lingkungan. “Larangan penggunaan plastik dan styrofoam sudah ada Pergubnya. Regulasi ini dikeluarkan dengan tujuan yang sangat baik yaitu untuk menyelamatkan bumi kita,” urainya sembari menambahkan bahwa plastik ibarat tulang yang sangat sulit terurai, khususnya di dalam tanah. Jika penggunaannya tak dibatasi, ia khawatir tanah akan penuh plastik sehingga tak bisa lagi dimanfaatkan untuk bercocok tanam. “Tak apa kita repot saat ini, tapi ini untuk kemudahan anak cucu di kemudian hari,” imbuhnya.
Selanjutnya, pendamping orang nomor satu ini memberi penekanan pada upaya pencegahan stunting. Menurutnya, stunting harus dicegah sedini mungkin karena berdampak pada masa depan generasi penerus. “Kita ingin memiliki anak-anak yang cerdas, berdaya saing dan berbudi pekerti,” ungkapnya. Ditambahkan olehnya, pencegahan stunting mesti dilakukan sedini mungkin, mulai dari calon ibu memasuki usia remaja. Selain memperhatikan asupan gizi, orang tua diminta memperhatikan kebiasaan remaja putri. “Orang tua harus mengingatkan kalau putri mereka terlalu banyak bermain gadget atau begadang. Karena radiasi gadget itu sangat berpengaruh pada kesehatan, khususnya alat reproduksi,” bebernya. Selanjutnya, stunting juga bisa dicegah dengan memperhatikan asupan gizi pada ibu hamil.
Dalam tatap muka dengan masyarakat, Ny. Putri Koster juga memaparkan tentang 44 Tonggak Peradaban Penanda Bali Era Bali, khususnya yang berkaitan dengan penguatan adat, tradisi dan budaya. Satu hal yang ia garis bawahi adalah upaya pelestarian bahasa dan aksara Bali.
Aksi sosial kali ini juga diisi dengan sosialisasi terkait pencegahan stunting dan rabies, edukasi kesehatan mata dan pelestarian hutan. Untuk sosialisasi ini, TP PKK Bali mengajak sejumlah pimpinan OPD yaitu Kadis Kesehatan Provinsi Bali dr. I Nyoman Gede Anom, Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali I Wayan Sunada, Kadis Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali I Made Teja, Kadis Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi Bali Putu Anom Agustina, Kadis Pemajuan Masyarakat Adat (PMA) Provinsi Bali I Gusti Agung Ketut Kartika Jaya Saputra, Direktur RS Mata Bali Mandara Provinsi Bali dr. Ni Made Yuniti dan Ketua IBI Provinsi Bali Luh Putu Sukarini.
Ketua IBI Bali Luh Putu Sekarini mensosialisasikan langkah-langkah pencegahan stunting melalui upaya pemberian perhatian pada remaja putri. “Remaja putri harus menjaga pola makan, bila perlu ditambah tablet tambah darah. Tahap krusial selanjutnya adalah masa kehamilan, kita sebut 1.000 hari awal kehidupan,” cetusnya. Asupan gizi yang cukup juga sangat dibutuhkan ketika bayi lahir. Menurutnya, kecukupan asupan gizi bayi bisa dipenuhi dengan pemberian ASI eksklusif.
Sementara itu, Direktur RS Mata Bali Mandara Provinsi Bali dr. Ni Made Yuniti memberikan edukasi tentang pentingnya merawat mata yang merupakan bagian dari panca indra yang sangat penting. Untuk menjaga mata tetap sehat, ia menyarankan masyarakat mengonsumsi makanan sehat, rajin berolahraga dan bagi yang sudah berumur 40 tahun ke atas wajib melakukan pemeriksaan mata. “Yang berusia 40 tahun ke atas, harus mulai rutin memeriksakan mata. Hal ini penting agar kelainan mata yang muncul seiring bertambahnya usia bisa terdeteksi sedini mungkin,” sarannya. Lebih dari itu, masyarakat diharapkan bijak dalam penggunaan piranti gadget karena pancaran radiasinya dapat mengganggu kesehatan mata. Menurutnya, radiasi gadget tak hanya merusak mata, tapi juga bisa mempengaruhi saraf otak.
Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali I Wayan Sunada mensosialisasikan tentang rabies dan cara pencegahannya. Ia berharap, masyarakat tetap waspada terhadap penyakit yang ditularkan kepada manusia melalui hewan berdarah panas ini. Dalam upaya pencegahan rabies, pihaknya menggencarkan vaksinasi dan saat ini tercatat 40 persen anjing di Bali telah divaksin. Masih terkait dengan penyakit yang ditularkan hewan, ia juga menyinggung tentang penyakit meningitis. Agar tak tertular, masyarakat diminta memasak daging (khususnya babi,red) sampai betul-betul matang. Ia juga mengimbau masyarakat mengurangi kebiasaan mengonsumsi olahan lawar yang dibuat dengan daging mentah atau yang biasa disebut lawar plek. Dalam kesempatan itu, Sunada juga menyampaikan pentingnya upaya menjaga kelestarian lingkungan. Menurutnya hal ini sangat penting dan terkait erat dengan upaya mempertahankan Tabanan sebagai lumbung beras.
Kadis Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi Bali Putu Anom Agustina memberi edukasi tentang tertib administrasi kependudukan dan program KB Bali. Sedangkan Kadis Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali I Made Teja mendorong masyarakat untuk melakukan pengolahan sampah mulai dari tingkat rumah tangga. Ia juga mengedukasi masyarakat agar menjaga kebersihan lingkungan, kelestarian hutan dan sumber mata air.
Kadis Pemajuan Masyarakat Adat (PMA) Provinsi Bali I Gusti Agung Ketut Kartika Jaya Saputra dalam paparannya menegaskan komitmen Gubernur Bali Wayan Koster dalam penguatan serta pemajuan adat, tradisi dan budaya. Komitmen itu dibuktikan dengan pemberian bantuan kepada desa adat. Selain itu, Gubernur juga telah menuntaskan pembangunan kantor Majelis Desa Adat (MDA) di seluruh kabupaten/kota lengkap dengan dukungan sarana dan prasarananya. Menurutnya ini merupakan langkah penting dalam upaya pemuliaan alam, krama dan budaya Bali.
Kegiatan aksi sosial TP PKK Bali juga dihadiri Ketua TP PKK Kabupaten Tabanan Ny. Rai Wahyuni Sanjaya dan pimpinan OPD di lingkungan Kabupaten Tabanan.
Sumber : Humas Pemprov Bali