“Gerakan” rahasia di balik kunjungan Biden ke Ukraina
Presiden AS Joe Biden dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy berjalan di samping Katedral Saint Michael, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di Kiev, Ukraina (20/2/2023). ANTARA FOTO/REUTERS/Gleb Garanich/aww
Washington, (Metrobali.com)
Presiden Amerika Serikat Joe Biden melewatkan libur akhir pekan yang tenang di Gedung Putih dan bahkan menemani istrinya, Jill Biden, bersantap malam di sebuah restoran di Washington pada Sabtu, sesuatu yang jarang dia lakukan.
Namun di balik layar, para pejabat Gedung Putih dan badan-badan pemerintah lainnya pada saat yang sama sibuk merencanakan kunjungan mendadak Biden ke Kiev sebagai unjuk solidaritas kepada Ukraina menjelang peringatan satu tahun invasi Rusia di negara tetangganya itu.
Menurut Gedung Putih, setelah direncanakan selama berbulan-bulan, Biden pada Jumat memutuskan untuk mewujudkan lawatan tersebut.
Para pejabat di kantor kepresidenan AS itu mengatakan Biden dibawa ke Pangkalan Udara Gabungan Andrews di luar kota Washington dan terbang pada Minggu pukul 04:15 waktu setempat (16.15 WIB) dengan sebuah jet Angkatan Udara AS, didampingi sejumlah orang dekatnya.
Dulu Andrews adalah pangkalan khusus angkatan udara, tetapi sejak 2009 pangkalan ini telah digunakan juga oleh Angkatan Laut AS sehingga dinamai pangkalan gabungan.
Tidak seperti kunjungan-kunjungan sebelumnya yang menyertakan serombongan wartawan, kunjungan rahasia Biden ke Ukraina tersebut hanya membawa seorang reporter dan seorang fotografer.
Sang presiden lalu terbang sepanjang malam ke Pangkalan Udara Ramstein di Jerman, yang merupakan pangkalan khusus AU AS.
Di sana, pesawat pembawa Biden itu mengisi bahan bakar dan kemudian terbang lagi ke Rzeszow di Polandia tenggara. Biden dan rombongan tiba di Przemysl, sebuah kota di Polandia dekat perbatasan Polandia-Ukraina, satu jam kemudian.
Mereka lalu menempuh perjalanan selama 10 jam dengan kereta menuju Kiev. Saat itu sudah Minggu malam dan mereka bergerak menembus kegelapan di bawah pengawalan super ketat.
Kereta itu kemudian berhenti di Stasiun Kyiv-Pasazhyrsky di ibu kota Ukraina tersebut pada Senin sekitar pukul 08.00 waktu setempat (13.00 WIB).
Kawasan di sekitar stasiun itu sudah disterilkan. Di sana, Duta Besar AS untuk Ukraina Bridget Brink sudah menunggu Biden dan rombongannya.
“Senang bisa kembali ke Kiev,” kata Biden begitu turun dari kereta.
Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan, yang mendampingi sang presiden, mengungkapkan bahwa para pejabat AS tidak memberi tahu Rusia bahwa Biden akan mengunjungi Kiev.
“Kami baru memberi tahu (Rusia) beberapa jam sebelum keberangkatan (Biden) dengan tujuan menghindari konflik,” kata dia kepada wartawan dalam jumpa pers via telepon guna menjabarkan proses kunjungan itu.
Sullivan menyebutkan bahwa lawatan itu membutuhkan upaya keamanan, operasional, dan logistik dari para profesional lintas lembaga dalam pemerintahan AS agar langkah yang berisiko itu dapat dikelola dengan baik.
Kiev berada di bawah ancaman serangan rudal dan pesawat nirawak Rusia, yang muncul terus menerus.
Usai mengunjungi Kiev, Biden kembali menaiki kereta menuju Przemysl di Polandia. Dari sana, dia langsung dibawa ke Warsawa.
Sumber: Reuters
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.