Foto: Kader perempuan Partai NaDem Bali, Tutik Kusuma Wardhani yang juga juga Ketua Wanita Tani Indonesia (WTI) Provinsi Bali.

Denpasar (Metrobali.com)-

Sektor pariwisata Bali sudah mulai bergeliat dan perlahan bangkit kembali setelah sebelumnya sempat benar-benar terpuruk akibat terdampak pandemi Covid-19. Ketika pariwisata terpuruk, pekerja pariwisata dirumahkan dan kena PHK, banyak diantara mereka yang kembali ke desa dan mulai melirik sektor pertanian, termasuk anak-anak muda mulai tertarik menggeluti pertanian dan menjadi petani muda, petani milenial.

Namun kini saat pariwisata sudah mulai berangsur pulih, sektor pertanian diharapkan tidak ditinggalkan lagi atau istilahnya hanya menjadi pilihan sementara, pilihan kepepet saat kunjungan pariwisata anjlok. Masyarakat Bali diharapkan tidak terlalu terjebak dalam euforia bangkitnya pariwisata dan malah kembali melupakan potensi sektor pertanian yang sebenarnya punya potensi besar menggerakkan perekonomian Bali.

“Jangan lengah dan terlalu nyaman dengan kondisi sekarang saat pariwisata mulai bangkit. Tapi harus berani menggarap potensi pertanian, jangan lagi meninggalkan pertanian dan memandang sebelah mata,” kata Tutik Kusuma Wardhani, salah satu kader perempuan NasDem yang sangat konsern di dunia pertanian.

Tutik Kusuma Wardhani yang juga Ketua Wanita Tani Indonesia (WTI) Provinsi Bali ini menegaskan sektor pertanian Bali perlu digarap dengan serius untuk menjaga ketahanan pangan Bali dan juga secara nasional. Dan kini harapan itu ada pada anak-anak muda, para petani muda, petani milenial.

“Anak-anak muda harus berani kembali ke desa, bangun desamu. Ada dana desa, bekerjasamalah, bersinergi, berkolaborasi dengan kepala desa apa yang bisa dikontribusikan utuk memajukan desa dan menggarap peluang sektor pertanian,” ajak Tutik Kusuma Wardhani yang juga siap tarung sebagai caleg DPR RI Dapil Bali dari Partai NasDem ini.

Sebagai bentuk keseriusannya mendukung dan mendorong lahir lebih banyak petani muda, petani milenial, Tutik Kusuma Wardhani dalam kapasitasnya sebagai Ketua Wanita Tani Indonesia (WTI) Provinsi Bali belum lama ini menemui Ketua Komunitas Petani Muda Keren Agung Wedhatama yang akrab disapa Gung Weda.

Tokoh perempuan asal Buleleng itu menegaskan pihaknya siap bersinergi dan berkolaborasi dengan Komunitas Petani Muda Keren untuk menciptakan regenerasi petani, mendorong lebih banyak anak-anak muda mau bertani.

“Kita support petani muda keren. Kita harapkan petani milenial lebih banyak lagi ada di Bali sehingga kita bisa menjaga ketahanan pangan, bisa menjaga produktivitas produk pertanian untuk kebutuhan pariwisata. Mereka juga siap-siap saat pariwisata bergeliat. Sekarang kebutuhan dunia pariwisata terhadap produk-produk pertanian semakin tinggi. Semoga mereka merasa lebih bersemangat lagi,” terang tokoh perempuan Bali yang akrab disapa Bunda Tutik itu.

Dirinya pun percaya jika pertanian digeluti dengan serius kesejahteraan akan mengikuti sehingga tidak ada lagi cerita dan anggapan menjadi petani ini identik dengan kemiskinan. “Buktinya sekarang, saat saya pulang kampung ke Singaraja, saya melihat sudah banyak di desa-desa yang memang betul-betul konsern, rajin, tekun menggeluti pertanian. Buktinya mereka hidup lebih makmur kok daripada saudara-saudara kita yang di pariwista dan terdampak pandemi. Jauh lebih sukses mereka yang tekun di pertanian,” ungkapnya.

Dirinya pun mengajak masyarakat Bali jangan pernah sekali-sekali meningkalkan pertanian. “Karena pertanian adalah anugerah dari Ida Sang Hyang Widi Wasa. Marilah kita tekuni secara totalitas, tentu yakin kita tidak akan kelaparan. Itu kuncinya,” pesan mantan Anggota DPR RI periode 2017-2019 ini. (wid)