Dukung Semangat Kebersamaan Warga Adat, Bupati Tabanan Nyaksi Ngenteg Linggih Desa Adat Ngis
Tabanan, (Metrobali.com)-
Bertepatan dengan Rahina Penampahan Kuningan, Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E.,M.M mengajak jajaran Pemkab Tabanan hadir dan menyaksi Uleman Karya Ngenteg Linggih dan Pedudusan Alit di Pura Dauh Margi, Desa Adat Ngis, Desa Jegu, Kecamatan Penebel Tabanan, Jumat (13/1).
Tepatnya berlangsung di Desa Jegu, Desa Adat Ngis, Banjar Dinas Ngis Kaja dan Ngis Kelod, Bupati Tabanan mengajak serta Anggota DPR RI, Anggota DPRD, Sekda Tabanan, Asisten 1, serta para kepala OPD di lingkungan Pemkab Tabanan dan turut mengikuti juga Camat Penebel, Unsur Forkopimcam, Perbekel Desa Jegu dan Bendesa Adat Ngis dalam Uleman tersebut.
Mengajak para kepala OPD, Bupati Sanjaya sekaligus memberikan atensi langsung terhadap kebutuhan pembangunan infrastruktur masyarakat, dalam hal ini adalah perbaikan jalan. Oleh sebab itu, kehadiran para pemegang kepentingan harus langsung dirasakan masyarakat agar reaksi cepat pemerintah bisa segera terealisasikan.
Di kesempatan kali ini, apresiasi yang sangat baik kembali dilontarkan Bupati Sanjaya terhadap kesuksesan pembangunan terlebih di ranah sekala dan niskala, sebab dasar pembangunannya ialah rasa tulus ikhlas dan kebersamaan masyarakat. Sebanyak 198 KK Warga Desa Adat Ngis membangun dengan gotong-royong dan melakukan iuran untuk pujawali yang puncak acaranya akan berlangsung besok, Saniscara Kliwon, Wuku Kuningan (14/1).
“Kita membangun Tabanan tidak main-main, khusus bagaimana kita meningkatkan kesadaran masyarakat untuk kita ajak kompak bersatu, gotong-royong membangun Tabanan yang kita cintai, persatuan ini sudah raket pisan, becik pisan, tetap ditingkatkan, satu jalur kompak bersatu” Sebut Sanjaya dalam sambutannya.
Pihaknya juga menekankan tentang pentingnya pelestarian adat, agama dan budaya dalam membangun Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani. “Saya selalu melihat, melalui Kabag Kesra dan Disbud, apa yang menjadi kebutuhan masyarakat kita di Tabanan, di mana pemerintah bisa masuk, karena saya tahu dalam melestarikan adat kita sekarang ini, dalam rangka Nangun Sat Kerthi Loka Bali, walaupun bendesa adat mendapat bantuan BKK dari Provinsi tidaklah cukup untuk pelestarian. Maka perlu lah Pemerintah Kabupaten berada di tengah-tengah masyarakat, harus turun ke bawah menyerap aspirasi” Imbuhnya.
Melalui perpanjangan tangannya tersebut, Sanjaya berharap, akan mampu melihat apa yang menjadi kebutuhan masyarakat. Oleh sebab itu, kehadirannya diharapkan mampu menjadi makna, kehadiran Tri Upa Saksi yang menjadikan upacara menjadi Karya yang Satwika, Utamaning Utama. “Saya ajak masyarakat untuk menyatukan kebersamaan maka dari itu, harapan saya, ngiring tetap kompak, baik Pemerintah di Kecamatan, di Desa, Desa Adat sampai ke Banjar-Banjar, harus kompak, karena ketika kompak inilah perhatian pemerintah akan 100% ke masyarakat, terlabih dalam rangka pembangunan” Ujarnya lebih lanjut.
Sesuai dengan arahan Bupati Sanjaya, kekompakan yang terjalin tersebut juga disampaikan oleh Ketua Panitia, I Gede Made Suarjana, sebab warga Desa Adat juga tak hentinya menunjukkan rasa kebersamaan, baik saat iuran ataupun membangun secara langsung. “Kami sangat berterima kasih atas kehadiran Pemerintah Tabanan terlebih Bapak Bupati yang bersedia datang dan nyaksi Karya Ngenteg Linggih ini, semoga kehadiran Bapak bisa menambah semangat warga untuk terus membangun desa kedepannya” Ungkapnya. @prokopimtabanan.
Editor : Hana
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.