Foto: Para peserta dalam program pelatihan ‘ESSENCE’ Tech Hub Kedutaan Besar Inggris Jakarta

Jakarta (Metrobali.com)-

Program pelatihan ‘ESSENCE’ Tech Hub Kedutaan Besar Inggris Jakarta telah berjalan selama 4 bulan, dan berhasil memberdayakan lebih dari 1.500 perempuan, penyandang disabilitas, dan komunitas di Indonesia bagian timur dan tengah untuk menggunakan inovasi digital untuk mengembangkan bisnis mereka.

UMKM dari Manado, Palu, Bali, Lombok, Sumba, Kepulauan Riau, Pulau Taliabu, Gorontalo, Bengkulu, Kupang, Ambon, dan Papua telah mendapatkan manfaat dari sesi pelatihan Hybrid (online dan offline).

Topik yang dibahas meliputi Pembukuan Dasar & Manajemen Keuangan untuk UMKM, Keamanan Digital & Pembayaran Digital, Legalitas & Sertifikasi, Strategi Branding, Pemasaran Digital untuk UMKM, dan Marketplace & Media Promosi. Sebanyak 60% peserta melaporkan peningkatan pemahaman.

Pandemi telah mendorong UMKM untuk menggunakan teknologi digital untuk beradaptasi dan bertransformasi, bertahan dan tumbuh. Setidaknya 25,6% UMKM (sekitar 16,4 juta) telah mengadopsi teknologi digital dalam usahanya selama pandemi menurut data Kementerian Koperasi dan UMKM.1

Pandemi mempercepat tren yang ada menuju digitalisasi – tentu saja seperti apa masa depan. Namun, kesenjangan digitalisasi masih ada di Indonesia, yang disebabkan oleh beragamnya infrastruktur, literasi, dan akses ke pelatihan digital. Kecuali jika langkah- langkah diambil secara proaktif untuk mengatasi kesenjangan ini, digitalisasi dapat memperburuk ketidaksetaraan yang ada.

Oleh karena itu, UK Indonesia Tech Hub Kedutaan Besar Inggris Jakarta telah bekerja sama dengan Archipelagic & Island States Forum, UNDP Indonesia, KUMPUL dan Yayasan Semesta Nusantara untuk mempresentasikan program pengembangan bisnis bagi UMKM yang disebut ESSENCE, yang bertujuan untuk memberdayakan kelompok dan komunitas yang kurang beruntung untuk berinovasi secara digital.

ESSENCE bertujuan untuk membantu perempuan, kaum muda, penyandang disabilitas, dan pengusaha di Indonesia bagian timur dan tengah untuk mengakses peluang digitalisasi. ESSENCE melengkapi target pemerintah Indonesia untuk membuat 30 juta UMKM online pada tahun 20242. Pelatihan adalah bagian penting dari ini, sehingga pengusaha memiliki pengetahuan yang mereka butuhkan untuk bersaing.

Sebanyak 1.200 orang menghadiri peluncuran program ESSENCE pada November 2021. Sejak itu pelatihan online telah membantu lebih dari 1.500 UMKM, dan pelatihan tatap muka telah membantu 125 peserta di Manado, Lombok, Kupang, dan Pulau Bangka.

Ada 20 pakar dari industri telah hadir sebagai mentor bagi peserta – peserta mendengarkan, belajar dan mengajar tentang pemasaran, hukum, keuangan, dan kewirausahaan. Penyesuaian dilakukan bagi penyandang disabilitas agar dapat berpartisipasi penuh dalam program pembelajaran dan pendampingan.

Setiap peserta dari program ESSENCE telah mendapatkan pembelajaran di enam bidang yaitu Dasar Pembukuan & Manajemen Keuangan untuk UMKM, Keamanan Digital & Pembayaran Digital Digital, Legalitas & Sertifikasi, Strategi Branding, Pemasaran Digital untuk UMKM, dan Marketplace & Media Promosi. Area-area ini sangat penting untuk keberhasilan bisnis peserta.

Kini tahap selanjutnya dari program ESSENCE akan dilanjutkan dengan kerjasama dengan BukuWarung dan GoStore untuk lebih memberdayakan para peserta. GoStore dapat digunakan untuk membuat toko online pribadi yang dapat terhubung dengan jutaan pengguna media sosial. BukuWarung adalah solusi pembukuan dan laporan keuangan UMKM melalui fitur pencatatan dan pembayaran digital. Setelah mengikuti pelatihan, kami berharap para peserta dapat bergabung dengan platform digital dan memulai.

HMA Owen Jenkins, Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, mengatakan bahwa digitalisasi menawarkan janji kehidupan yang lebih baik bagi banyak komunitas terpencil dan kurang beruntung. “Tetapi jika kita tidak mengambil langkah proaktif yang cukup untuk melibatkan orang, digitalisasi sebenarnya dapat membuat orang semakin tertinggal,” katanya.

“Saya bangga Inggris bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dalam upaya ini. Memperluas kesempatan belajar untuk semua adalah prioritas global dan penting untuk memperkuat mata pencaharian. Di Inggris dan Indonesia – kita tidak bisa meninggalkan komunitas,” paparnya.

Menurutnya waktu untuk ESSENCE sudah matang, karena pandemi sudah mendorong transformasi digital. “Saya senang bahwa Inggris telah, dan terus, mendukung pertumbuhan usaha mikro, kecil dan menengah di Indonesia, dengan serangkaian keterampilan yang diperlukan untuk tumbuh, mendobrak hambatan, dan berkembang. Pengusaha yang beragam ini maju dengan pengetahuan yang baru ditemukan, dan penggunaan teknologi mereka yang lebih baik akan membantu komunitas di sekitar mereka berkembang dan bergabung dalam transformasi digital yang cepat di Indonesiam,” tuturnya.

Perwakilan Residen UNDP, Norimasa Shimomura mengatakan sesuai dengan mantra UNDP ‘Leave No One Behind’ (‘Jangan Tinggalkan Siapa Pun), ESSENCE telah membekali kelompok masyarakat pesisir yang kurang terwakili di Indonesia dengan literasi digital yang diperlukan untuk membantu mereka agar tidak tertinggal.

“Saya berharap hasil pelatihan ini akan meningkatkan ekosistem usaha kecil dan menengah Indonesia di mana akses ke teknologi, infrastruktur, dan pengetahuan mutakhir lebih menantang,” ujar Shimomura.

Faye Scarlet Alund, Direktur Eksekutif Kumpul mengungkapkan akses ke informasi adalah kunci dalam memberdayakan masyarakat karena membuka saluran pengetahuan, sumber daya, dan sistem pendukung. Bakat itu universal, tetapi kesempatan tidak.

“Program ESSENCE adalah contoh nyata bagaimana kami dapat mendistribusikan akses yang sama terhadap peluang dan memberdayakan masyarakat yang secara adat kurang beruntung,” ungkapnya.

Untuk diketahui, Kedutaan Besar Inggris Jakarta UK – Indonesia Tech Hub adalah Digital Access Program (DAP) yang dipimpin oleh Foreign, Commonwealth and Development Office (FCDO) yang mulai beroperasi pada September 2019 di Indonesia untuk mendukung pertumbuhan ekosistem digital yang akan memfasilitasi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi berkelanjutan untuk Indonesia di bawah International Tech Hub Network yang lebih luas.

International Tech Hub Network (ITHN) digagas oleh Department of Digital, Culture, Media and Sports untuk menjembatani kemitraan Inggris dan Indonesia di bidang teknologi guna mendorong inovasi digital, mendukung pengembangan ekonomi digital, dan meningkatkan kapasitas digital untuk menciptakan penciptaan lapangan kerja dan peluang yang berkelanjutan. UK – Indonesia Tech Hub juga mendukung inklusivitas digital di Indonesia, khususnya bagi perempuan dan kelompok yang kurang terwakili.

Archipelagic and Island States Forum diinisiasi pada tahun 2018 sebagai tanggapan terhadap SDG 14: konservasi dan pemanfaatan berkelanjutan laut, laut, dan sumber daya kelautan untuk pembangunan berkelanjutan. Secara khusus fokus pada empat bidang tematik yaitu mitigasi perubahan iklim, ekonomi biru, tata kelola maritim yang baik, dan sampah plastik laut.

Forum itu sendiri mengembangkan program yang disebut AIS Blue Startup Hub – ekosistem virtual untuk bisnis di industri terkait kelautan. Misi utamanya adalah mengembangkan perusahaan negara kepulauan dan negara kepulauan dengan menciptakan ekosistem bisnis baru serta dengan mengakses peluang global yang memungkinkan perusahaan rintisan dan usaha kecil menengah untuk memasuki pasar baru dan kumpulan bakat dalam komunitas internasional.

KUMPUL sebagai stategic planner dari Program ESSENCE yang memiliki peran sebagai penggerak ekosistem kewirausahaan melalui program inkubasi dan akselerasi bisnis dengan modul terpadu, jaringan ecosystem key players yang luas, dan akses ke komunitas bisnis lokal di lebih dari 34 kota di Indonesia. KUMPUL terus mendorong kolaborasi untuk konsisten menciptakan inovasi yang berkelanjutan bagi perekonomian IndonesiaWebsite resmi KUMPUL : www.kumpul.id

Yayasan Semesta Nusantara adalah hub bagi komunitas lokal, bisnis, wirausahawan sosial, pedagang, start-up, seniman, dan kreatif yang bertujuan untuk memberdayakan komunitas dengan menyediakan berbagai program yang berkomitmen terhadap praktik berkelanjutan dan program yan dapat memberikan dampak sosial di Indonesia. (rls)