Kemendag Jangan Ngeles Soal Kelangkaan Minyak Goreng, Supadma Rudana : Layani Rakyat dengan Baik
Foto: Anggota Komisi VI Fraksi Partai Demokrat DPR RI Putu Supadma Rudana (PSR) yang juga Wakil Ketua BKSAP DPR RI Dapil Bali.
Jakarta (Metrobali.com)-
Kelangkaan minyak goreng dan mahalnya harga minyak goreng masih menjadi persoalan pelik di negeri ini. Terkait situasi ini, Anggota Komisi VI Fraksi Partai Demokrat DPR RI Putu Supadma Rudana mendesak Kementerian Perdagangan (Kemenag) harus fokus mengawal dan menjaga kebutuhan pokok di dalam negeri. Jangan saling menyalahkan dalam situasi ini.
Supadma Rudana yang juga Wakil Ketua BKSAP DPR RI Dapil Bali ini meminta Kemenag jangan bekerja Business as usual, tapi harus bekerja yang lebih maksimal serta menunjukkan bahwa pemerintah bisa melayani rakyat dengan baik.
“Kemenag harus segera menunjukkan pada masyarakat stok bahan pokok semua bisa terkendali dan harganya sesuai dengan kemampuan masyarakat,” kata Supadma Rudana, Jumat (11/3/2022).
Kemendag juga diharapkan jangan ngeles (berkilah) dan segera melakukan penanganan atas langkanya persediaan bahan pokok di Indonesia, terutama minyak goreng. Kelangkaan minyak goreng ini karena adanya miss-management dari jumlah kebutuhan dengan jumlah ketersediaan.
Supadma Rudana yang akrab disapa PSR ini berharap Kemendag jangan banyak bicara apalagi ‘ngeles’ atau berkilah terkait kelangkaan minyak goreng tersebut. Politisi Partai Demokrat meminta pihak Kemendag agar segera bekerja dengan menangani kelangkaan ketersediaan kebutuhan rakyat itu, khususnya minyak goreng. Kemendag tidak boleh hanya sekedar melangsungkan komunikasi saja, tapi produk atau komoditi pokok ini harus betul-betul diterima oleh rakyat dengan segera.
“Segera saja (Kemendag) tunjukkan ke rakyat bagaimana cara bekerja yang baik ke masyarakat. Buktikan stok kebutuhan dan bahan pokok di pasar semua bisa terkendali. Yang terpenting juga harga kebutuhan pokok itu juga sesuai kemampuan kantong masyarakat. Jangan mahal, karena itu yang menjadi penting sesuai kemampuan rakyat,” kata politisi muda Demokrat asal Desa Peliatan Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali ini.
Apalagi pada April mendatang Indonesia sudah memasuki bulan Ramadan, Supadma Rudana berharap persoalan mengenai kelangkaan ini bisa segera diatasi. Ia menegaskan Kementerian Perdagangan jangan bekerja business as usual, namun bekerja yang lebih maksimal dan tunjukkan saatnya sekarang bahwa kita bisa melayani rakyat dengan baik.
“Bulan April, bulan depan umat Islam memasuki bulan suci Ramadan. Kita ingin kelangkaan ini segera diatasi agar saudara kita umat Islam yang berpuasa bisa menjalaninya dengan baik,” harap Supadma Rudana.
Sebelumnya, Kemendag melalui Inspektur Jenderal Didid Noordiatmoko menyebut kelangkaan minyak goreng akibat ada masyarakat yang melakukan penimbunan minyak goreng karena adanya fenomena panic buying.
Hal inilah yang sempat ramai diperbicangkan di media sosial, karena faktanya stok di pasaran memang tidak ada. Namun Kemendag memastikan saat ini produksi minyak goreng sudah mendekati kebutuhan dalam negeri. Sehingga, kelangkaan minyak goreng seharusnya teratasi paling lambat pada akhir Maret 2022. (dan)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.