Foto: Anggota DPRD Buleleng dari Fraksi Partai NasDem Nyoman Meliun.

Buleleng (Metrobali.com)-

Untuk menggeliatkan pariwisata, Pemerintah Kabupaten Buleleng berencana membangun jogging track di pinggir pantai dari wilayah Banyuasri hingga Lovina dan diperkirakan menelan anggaran cukup fantastis mencapai Rp 50 miliar.

Rencana ini pun lantas menuai penolakan dari Anggota DPRD Buleleng dari Fraksi Partai NasDem Nyoman Meliun. “Saya menolak tegas rencana itu,” kata Meliun saat dihubungi via telepon, Rabu (9/2/2022).

Anggota Komisi III DPRD Buleleng ini menilai rencana anggaran untuk pembangunan jogging track pinggir pantai yang bakal menelan dana mencapai Rp 50 miliar juga tidak rasional dan terlalu muluk-muluk.

“Saya pribadi menilai rencana itu terlalu muluk-muluk. Apalagi jogging track cuma sepanjang itu menghabiskan dana Rp 50 miliar. Itu tidak masuk akal,” kata Meliun heran.

Dirinya pun mengaku tidak habis pikir kenapa anggarannya besar sekali hanya untuk membangun jogging track. “Kalau anggarannya Rp 50 miliar berarti alasnya apa? Kalau pakai semen, aspal, tidak sampai segitu. Kalau buat jalan yang paling mahal itu apa sich? Kan aspal. Tidak mungkin pakai keramik atau marmer. Jadi anggarannya itu terlalu besar,” papar Meliun.

Politisi NasDem asal Desa Bebetin, Kecamatan Sawan ini juga mengkhawatirkan persoalan lainnya misalnya mengenai pembebasan lahan yang dilalui atau terkena jalur jogging track ini.

“Kalau ada pembebasan lahan, pasti ada sesuatu. Ada tanaman, lahan punya masyarakat, kan mengganggu juga,” sebut Meliun.

Dirinya pun menilai rencana pembangunan jogging track di pinggir pantai dengan rencana anggaran Rp 50 miliar ini bukanlah program yang mendesak atau urgent. Ini tidak terlalu dibutuhkan rakyat Buleleng di tengah masa pandemi Covid-19.

“Tidak perlu membuat jogging track di pinggir pantai dengan anggaran fantastis di tengah pandemi. Itu tidak urgent. Menurut saya jalan trotoar diperbaiki kan bisa dipakai jogging track,” urai Meliun.

Seperti diberitakan pembangunan jogging track pinggir pantai ini dirancang membentang dari kawasan pariwisata Pantai Lovina wilayah Desa Kalibukbuk, hingga Kelurahan Banyuasri Kecamatan/Kabupaten Buleleng. Jalur untuk olahraga lari itu digadang-gadang akan menelan biaya sebesar Rp 50 miliar.

Kepala Dinas PUTR Buleleng I Putu Adiptha Eka Putra menjelaskan nantinya jogging track itu rencananya dibangun melewati enam desa/kelurahan, yakni, Kelurahan Banyuasri, Desa Pemaron, Desa Tukadmungga, Desa Anturan, dan Desa Kalibukbuk.

Selain dibangun dengan lintasan untuk pejalan kaki dan pengguna sepeda, jogging track ini juga dilengkapi 14 jembatan dengan berbagai bentuk mulai dari jembatan kayu dan jembatan kaca. Jembatan-jembatan itu juga akan dilengkapi dengan lampu tematik yang instagramable.

Adiptha menambahkan, apabila proyek jogging track pinggir pantai ini terealisasi, maka hanya boleh dilalui oleh pesepeda dan pejalan kaki. Kendaraan bermotor jenis apapun tidak diperbolehkan melintas.

Selain itu, masyarakat sekitar yang ada di sepanjang jogging track tersebut akan diizinkan berjualan di sekitar kawasan sehingga bisa menambah penghasilan bagi warga sekitar.

Diharapkan pembangunan jogging track ini bisa berkontribusi menggeliatkan dan membangkitkan pariwisata di Buleleng. (wid)