Foto: Praktisi pariwisata yang juga pengurus DPW Partai NasDem Provinsi Bali I Gusti Ngurah Bagus Eka Subagiartha.

Denpasar, (Metrobali.com)-

Elemen masyarakat Bali menyambut positif dan antusias dengan adanya kabar baik bagi pariwisata Bali bahwa pintu masuk internasional di Bali akan mulai dibuka kembali pada tanggal 4 Februari 2022 dan akan ada penerbangan langsung ke Bali.

Pemerintah RI memutuskan untuk mencabut pembatasan masuk wisatawan asing ke Bali. Sebelumnya, hanya 19 negara yang dapat diberikan visa kunjungan wisata untuk mengunjungi Bali dan Kepri. Hal itu dikarenakan pertimbangan kondisi penanganan Covid-19 di negara-negara tersebut.

Kini, pelancong dari berbagai penjuru dunia sudah bisa menikmati indahnya alam Pulau Dewata. Namun wisatawan yang ingin ke Pulau Dewata harus memenuhi sejumlah persyaratan.

“Pemerintah membuka akses masuk wisatawan asing ke Bai sangat bagus. Kami sebagai pelaku pariwisata berharap kebijakan ini benar-benar berjalan efektif dan dapat mendatangkan wisatawan asing ke Bali karena kita di Bali sudah lama menunggu bangkitnya pariwisata Bali,” kata praktisi pariwisata yang juga pengurus DPW Partai NasDem Provinsi Bali I Gusti Ngurah Bagus Eka Subagiartha, Kamis ((3/2/2022).

Pria yang merupakan pengurus DPW Partai NasDem Bali bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini mengatakan sudah harusnya pemerintah realistis dengan kondisi Bali saat ini. Perekonomian Bali yang sangat tergantung pada pariwisata luluh lantah akibat pandemi Covid-19. Masyarakat Bali sangat berharap ada kebijakan pemerintah yang mampu membangkitkan dan memulihkan pariwisata Pulau Dewata.

Diharapakan dibukanya pintu masuk internasional di Bali akan mulai dibuka kembali pada tanggal 4 Februari 2022 dan akan ada penerbangan langsung ke Bali tidak sekadar harapan palsu atau “PHP” dan “prank” belaka namun harus benar-benar terealisasi berdampak pada pemulihan pariwisata Bali.

“Pada tatanan kebijakan, rakyat akan turut apa kata pemerintah, tapi harus betul-betul yang dikerjakan pemerintah objektif untuk kepentingan rakyat, benar-tidak ada rekayasa dari satu pihak dan menguntungkan beberapa pihak. Kita tidak ingin yang aneh-aneh, kita tidak ingin Bali kena prank lagi. Pariwisata Bali harus pulih dan bangkit,” kata politisi NasDem yang akrab disapa Gus Eka itu.

Pihaknya berharap kebijakan yang dipikirkan pemerintah juga harus benar-benar direncanakan dengan matang dan kemudian dieksekusi dengan baik. “Semua harus dipikirkan matang, tidak hanya trial dan error, uji coba semata. Harapannya semua bisa berjalan sinergi dan menyeluruh jangan parsial,” kata Gus Eka.

Terkait dengan pengurangan masa karantina dimana pemerintah mengubah durasi karantina bagi Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN), baik Warga Negara Indonesia (WNI) maupun Warga Negara Asing (WNA), yang masuk ke Indonesia dari sebelumnya 7 hari menjadi 5 hari dan juga disiapkan skema karantina di sejumlah hotel di Bali, Gus Eka berharap kebijakan ini mampu menarik minat wisatawan asing berkunjung ke Bali.

“Dengan pengurangan masa karantina itu setidaknya bisa memangkas proses perjalanan wisatawan asing ke Bali. Kalau karantina di Bali bisa lebih bagus sangat membantu pemulihan ekonomi dan pariwisata Bali serta membantu mempermudah wisatawan. Masyarakat Bali juga merasa ada suatu kepastian,” pungkas politisi NasDem asal Jembrana ini.

Sebelumnya dalam dalam keterangan pers hasil ratas evaluasi PPKM secara daring di Jakarta, Senin (31/1/2022), Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves) selaku Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pintu masuk internasional di Bali akan mulai dibuka kembali pada tanggal 4 Februari 2022.

Menkomarves menuturkan pembukaan Bali bertujuan untuk kembali menggencarkan ekonomi Bali yang sudah cukup terdampak akibat pandemi Covid-19. Pembukaan pintu masuk Bali juga hanya diperuntukkan bagi pelaku perjalanan luar negeri non pekerja migran Indonesia (PPLN non-PMI). (dan)