Vaksinasi Anak 6-11 Tahun di Jembrana, Sasar 30 Ribuan Siswa SD
Keterangan foto: Vaksinasi perdana digelar mulai hari ini (15/12 ) bertempat di SD 1BB Agung Kecamatan Negara dengan menyasar 322 anak/MB
Jembrana (Metrobali.com) –
Pemerintah Kabupaten Jembrana menargetkan 30-35 ribu anak usia 6-11 bisa divaksinasi. Ribuan anak itu akan menerima vaksinasi jenis sinovac diharapkan tuntas selama dua minggu. Sedangkan vaksinasi perdana digelar mulai hari ini (15/12) bertempat di SD 1BB Agung Kecamatan Negara dengan menyasar 322 anak. Pelaksanaan perdana itu dipantau langsung Bupati Jembrana I Nengah Tamba bersama Wabup Patriana Krisna beserta jajaran Forkopimda Jembrana.
“Seluruh vaksinator sudah siap kita target 30 ribu anak yang merupakan siswa SD. Sebenarnya provinsi menargetkan 27 ribu anak ,tapi dari data kami kita akan laksanakan vaksinasi sejumlah 30 ribu sasaran. Jika berjalan lancar, optimis bisa tuntas selama 2 minggu,” kata Kepala Dinas Kesehatan Jembrana dr I Gusti Bagus Ketut Oka Parwata.
Dijelaskannya, pelaksanaan vaksinasi itu sudah didukung persediaan stock vaksin yang memadai. Pihaknya juga telah bekerjasama dengan Dinas pendidikan pemuda Olahraga Jembrana untuk menjadwalkan vaksinasi anak kepada sejumlah murid sekolah dasar di Jembrana.
“Saat ini sekolah sedang PTM .Kita jadwalkan per titik sekolah. Jadi petugas vaksinator akan datang langsung kesekolah sekolah,” jelasnya.
Vaksinasi anak ini kata Parwata secara umum bertujuan memutus rantai penularan kasus. Karena sebelumnya vaksinasi sudah diberikan kepada masyarakat dewasa, dilanjutkan vaksinasi bagi anak sekolah dasar.
Sementara Bupati Jembrana I Nengah Tamba melihat kesiapan vaksinasi anak ini sudah sangat baik. Hal ini didukung kesiapan vaksinator yang sudah berpengalaman dalam pelaksanaan vaksinasi sebelumnya.
“Mengawali hari ini sasaran kita sebanyak 322 anak. Persiapannya sudah baik, sekolah sekolah sudah terjadwal .Demikian pula vaksinator dan ketersediaan vaksinnya sudah sangat baik. Harapannya tentu , dujungan vaksinasi bagi anak ini mendukung terwujudnya herd immunity di Jembrana,” terang Bupati Tamba.
Sementara untuk pencapaian sebelumnya untuk vaksinasi dewasa, dinilainya juga berjalan baik , sehingga mampu tercapai 99 persen.” Kalaupun ada yang belum itu warga berKTP Jembrana namun domisilinya diluar,” urainya.
Kendati demikian , Bupati Tamba tidak ingin berpuas diri. Apalagi hingga masyarakat menjadi lengah, sehingga kecolongan ditandai peningkatan kasus . Untuk itu Bupati asal Kaliakah langsung menggelar rapat hari ini bersama jajaran forkopimda Jembrana. Khususnya kesiapan menghadapi libur natal dan tahun baru di Jembrana.
“Kesiapan libur natal dan tahun menjadi perhatian kita bersama . Kita tidak ingin kecolongan mulai Tgl 24 desember kita akan pantau secara roadshow disejumlah titik,” bebernya.
Pemantauan nanti guna mengantisipasi terjadinya kerumunan . Mulai dari pintu masuk bali dan mengingatkan masyarakat agar tidak lalai. “Saya yakin masyarakat sudah disiplin karena masuk Bali wajib vaksinasi. Tapi penerapan protokol kesehatan itu tidak boleh kendor. Karena tidak hanya soal vaksinasi , tapi perlu upaya intens terhadap agar prokes itu tetap dipatuhi. Terutama pemakaian masker,” ujarnya.
Hal senanda disampaikan Dandim Jembrana Letkol Inf. Hasrifuddin Haruna, penanganan covid-19 perlu langkah bahu membahu secara bersama , menjaga dan mencegah agar penularan tidak terjadi.
Ia menambahkan , menyongsong libur natal dan tahun baru ini di Bali , tidak ada kebijakan dari pemerintah memberlakukan PPKM level 3.
Namun penerapannya menyesuaikan dengan kebijakan masing masing daerah.
“Perlu Kerjasama semua pihak bukan hanya pemerintah daerah dan unsur TNI/ Polri, tapi juga dukungan dan kesadaran semua masyarakat . Kita targetkan agar Jembrana zero covid-19 dan zona hijau,” kata Dandim
Kesiapan lainnya disampaikan Kapolres Jembrana AKBP I Dewa Gede Juliana. Polres Jembrana bersiap dengan menggelar operasi lilin menyambut libur natal dan tahun baru ini serta menjaga pintu masuk Bali di Gilimanuk. Selain itu juga disiapkan pos pos pengamanan untuk pemeriksaan disepanjang titik bagi pengunjung keluar dan masuk Bali.
“Tujuannya untuk mensosialisasikan bagi pelaku perjalanan dalam negeri berdasarkan Inmendagri terkait aturan aturan yang harus dipersiapkan. Terutama itu yang akan kita awasi,” tandasnya. RED-MB
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.