Foto: Plt Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha saat berkunjung ke Samsara Bali Living Museum (Musem Kehidupan Samsara Bali) di Kabupatan Karangasem, Senin (16/8/2021).

Karangasem (Metobali.com)-

Plt Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha yang dalam rangkaian melakukan roadshow ke kabupaten/kota di Bali juga mempunyai misi khusus untuk membantu mengkampanyekan pariwisata Bali untuk mempercepat kebangkitan dan pemulihan pariwisata di Pulau Dewata yang terpuruk karena dampak pandemi Covid-19.

Giring mengunjungi sejumlah tempat di Bali salah satunya pada Senin (16/8/2021) Giring berkunjung ke Samsara Bali Living Museum (Musem Kehidupan Samsara Bali) yang terletak di Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem, Kabupatan Karangasem.

Dalam kunjungan ini Giring yang didampingi juga Ketua DPW PSI Provinsi Bali I Nengah Yasa Adi Susanto, Ketua DPD PSI Kabupaten Karangasem I Putu Jenana Sukandarista, Ketua DPD PSI Kota Denpasar Gede Eka Wijaya Patriana, Anggota DPRD Bali dari PSI Graca Anastasia Surya Widjaja dan sejumlah pengurus serta kader PSI.

 

Giring dan rombongan mendapatkan penjelasan detail tentang keberadaan Samsara Bali Living Museum dari Ida Bagus Gunarthawa, selaku Co-Founder Samsara Bali Living Museum. Dijelaskan bahwa Museum Kehidupan Samsara Bali ini berkonsep museum kehidupan (living museum), yang menampilkan perjalanan hidup manusia selama hidup di dunia dan pasca anusia menjalani kehidupan di dunia ini.

Berbeda dengan museum pada umumnya yang menekankan pada benda antik peninggala purbakala, museum Samsara ini lebih menekankan narasi. Secara detail dijelaskan terkait informasi proses kehidupan dan jenis upacaranya.

Ida Bagus Gunarthawa yang akrab disapa Gus Agung ini mejelaskan fundamental pembentukan Living Museum ini agar ada diferensiasi dan menunjukkan posisi Karangasem sesuai branding ‘Karangasem the Spirit of Bali’. Makanya ada aktivitas masyarakat sehari-hari di sini. Jadi ada proses perlindungan dan sebagainya.

Giring pun sangat terkesan mendengarkan penjelasan mengenai Samsara Bali Living Museum ini dan tentang kehidupan masyarakat Bali khususnya di Karangasem serta potensi daerah di bawah kaki Gunung Agung ini sehingga ia sampai pada pendapat dan penilaian bahwa Karangasem adalah potret dari Bali yang otentik.

“Saat saya mengunjungi museum Samasara saya bisa merasakan kehidupan Bali yang otentik itu seperti apa, ritual dan siklus kehidupan manusia Bali itu seperti apa. Jadi saya sangat terkesan Bali begitu kaya dan dalamnya kebudayaan Bali yang membuat saya semakin bersyukur hidup di tanah Indonesia,” urai mantan vokasi grup band Nidji ini.

Ia pun menilai potensi pariwisata Karangasem sangat besar walaupun tantangannya juga besar karena ada Gunung Agung khusunya terkait dengan ancaman erupsi dari gunung tertinggi di Bali ini. “Dan kalau kita ingat di tahun 1980-an Karangasem itu happening. Sekarang bagaimana caranya pemerintah bisa meningkatkan pariwisata dan ekonomi kreatifnya,” harapnya.

Di Karangasem selain mengunjungi Samsara Bali Living Museum, Giring juga berkesempatan mengunjungi   Agro Kebun Salak Sibetan dan berbincang bersama para petani salak serta mendengarkan aspirasi dan keluh kesah mereka salah satunya mengenai sulitnya memasarkan salak saat panen raya hingga anjloknya harga salak saat ketersediaan melimpah.

Selanjutnya Giring dan rombongan juga mengunjungi Devara Gallery di Desa Pesedahan untuk mendengar langsung keluh kesah dari para pemilik UMKM dimasa pandemi yang serba sulit ini.

Giring dan rombongan juga berkesempatan membagikan Rice Box PSI yang dibagikan kepada warga yang membutuhkan dan terdampak pandemi Covid-19. Rice Box PSI diharapkan dapat membantu meringankan beban masyarakat di tengah pandemi Covid-19 dan masa penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.

Sementara itu DPW PSI Provinsi Bali I Nengah Yasa Adi Susanto juga mengapresias keberadaan Samsara Bali Living Museum yang juga menjadi tempat edukasi yang sangat bagus bagi wisatawan dan masyarakat Indonesia secara umum siklus kehidupan manusia, dijelaskan langsung oleh owner.

“Ini destinasi wisata yang mengusung konsep tradisional, kehidupan masyarakat Bali khususnya masyarakat Karangasem yang otentik. Disana juga memproduksi arak yang dipakai kebutuhan lokal. Ada juga program memasak masakan Bali atau Balinese Cooking,” terang Adi Susanto yang juga merupakan putra daerah Karangasem asal Desa Bugbug, Karangasem ini yang juga turun langsung ikut membagikan Rice Box PSI kepada warga Karangasem yang membutuhkan.

Pihaknya lantas berharap ke depan pariwisata Karangasem bisa lebih bergeliat sebab banyak potensi yang bisa dioptimalkan lagi. “Jadi kami dari PSI siap ikut memberikan dukungan penuh dan sinergi untuk bersama-sama membangun pariwisata Karangasem dan menggali potensi yang ada,” pungkas Adi Susanto. (wid)