Pemerintah Harus Rajin Turun “Razia Perut Lapar” saat PPKM Darurat, Sis Emil: Pertebal Empati, Bukan Saatnya Pamer Makan Mewah atau Nonton Sinetron
Foto: Anggota Komisi IV DPRD Kota Denpasar dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Emiliana Sri Wahjuni memberikan bantuan paket beras kepada warga yang membutuhkan.
Denpasar (Metrobali.com)-
Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung 1,5 tahun di Indonesia menimbulkan derita dan duka bagi banyak orang. Kondisi juga makin memprihatinkan ketika belakangan ini kasus baru Covid-19 terus melonjak.
“Rem darurat” pun diambil pemerintah dengan menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang berlangsung mulai tanggal 3 Juli-20 Juli 2021. Namun PPKM Darurat ini membawa konsekuensi, menimbulkan dampak bagi kehidupan perekonomian masyarakat dan membuat warga merasakan kehidupannya makin susah.
Di tengah kondisi saat ini, Anggota Komisi IV DPRD Kota Denpasar Emiliana Sri Wahjuni mengingatkan empati dan gotong royong menjadi kata kunci untuk meningkatkan kepedulian membantu meringankan beban sesama yang terdampak PPKM Darurat ini.
“Rasa kemanusiaan perlu dipertebal dengan tidak ragu berbagi dengan sesama sejalan juga dengan kita perlu terus mengucap syukur dan berdoa pandemi Covid-19 segera berlalu,” kata Emiliana ditemui usai membagikan sembako kepada warga yang membutuhkan di Rumah Kreatif Emiliana Sri Wahjuni di Perumahan Kerta Dalem Mansion, Desa Sidakarya, dan juga dilakukan secara door to door ke rumah warga di Denpasar Selatan, Senin (19/7/2021).
Ibu dari dua orang putri ini juga selalu ingat dengan pesan seorang pendeta yang memberikan petuah dan nasehat bijak bahwa “Kalau kamu masih bisa makan nasi dan garam bersyukurlah, dan saatnya berbagi kepada yang kurang mampu.”
“Ini bukan waktunya saling pamer kekayaan. Sudah tidak waktunya pamer makan enak karena ada tetangga kita yang belum tentu bisa makan. Bukan saatnya lagi pamer barang-barang mewah. Bukan juga saatnya ada pejabat yang pamer nonton sinetron di tengah PPKM Darurat,” kata srikandi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini.
“Kita harus hidup dengan rasa prihatin, pertebal rasa empati terhadap warga yang kesusahan, tunjukkan sense of crisis,” pesan wakil rakyat yang akrab disapa Sis Emil ini.
Di sisi lain Sekretaris Fraksi NasDem-PSI DPRD Kota Denpasar ini tetap berharap PPKM Darurat jangan sampai diperpanjang lagi. “Kalaupun tetap diperpanjang ya kita harus dukung tapi pemerintah harus siapkan dan berikan dulu bantuan sembako, bansos, BLT ke warga baru lakukan perpanjangan PPKM Darurat,” ujarnya.
Sis Emil pun berharap pemerintah tidak hanya melakukan sidak atau razia penertiban pelanggaran PPKM Darurat, operasi yustisi dan sidak prokes melainkan juga harus menggalakkan “razia perut lapar” dengan membawa bantuan sembako, memastikan tidak ada warga yang kelaparan di masa PPKM Darurat ini.
“Pemerintah, para pejabat harus rajin turun ‘razia perut lapar’. Jangan hanya warga diminta taat aturan PPKM Darurat, taat prokes tapi kebutuhan perut warga tidak dipikirkan,” tegas Sis Emil.
“Bantuan sembako, bansos, BLT harus cepat disalurkan kepada warga yang membutuhkan. Jangan hanya simbolis, artinya hanya orang-orang tertentu yang dapat bantuan, karena warga tidak bisa makan secara simbolis,” seloroh wakil rakyat yang dikenal vokal dan totalitas memperjuangkan aspirasi rakyat ini.
Sis Emil juga mengajak dan mengimbau warga harus tetap semangat berjuang bersama melawan pandemi, taat protokol kesehatan (prokes), prokes 5M jangan dikasi kendor yakni memakai masker, mengurangi mobilitas, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak dan menghindari kerumunan.
Ia mengajak warga Denpasar untuk saling menjaga dan mengingatkan penerapan prokes. “Saya jaga kamu, kamu jaga saya, pemerintah harus lebih peduli warga. Saya peduli kamu, kamu peduli saya, saya sayang kamu , kamu sayang saya. Itu harus terus kita ingatkan dan edukasi. Jangan sampai punah akibat kita abai dan lengah dalam melawan Covid-19,” papar Sis Emil.
Tokoh perempuan yang sangat dekat dengan generasi milenial ini juga mengajak agar anak-anak muda, generasi milenial menjadi agen edukasi untuk mencegah dan melawan penyebaran Covid-19 dengan membuat konten-konten edukasi dan informatif di media sosial.
“Ayo generasi milenial berperan melawan pandemi jangan baperan, jangan nyinyir,” pungkas Anggota Komisi IV DPRD Kota Denpasar yang membidangi kesehatan, pendidikan, pemuda dan olahraga, pemberdayaan perempuan, sosial dan tenaga kerja, kebersihan dan pertamanan, pariwisata dan lain-lain ini. (wid)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.