Satu-satunya di Bali Nusra, Buleleng Raih Penghargaan Nirwasita Tantra 2020
Keterangan foto: Penghargaan Nirwasita Tantra tahun 2020 diumumkan secara virtual oleh Menteri LHK RI Siti Nurbaya dan diikuti oleh Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana dari Ruang Rapat Lobi Kantor Bupati Buleleng, Selasa (15/6)/MB
Buleleng (Metrobali.com) –
Kabupaten Buleleng menjadi satu-satunya kabupaten di wilayah Bali Nusra yang meraih penghargaan Nirwasita Tantra tahun 2020 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI. Bersamaan dengan penghargaan tersebut, Bupati bersama dengan Wakil Bupati dan Ketua DPRD Buleleng juga meraih anugerah Green Leadership Nirwasita Tantra tahun 2020.
Penghargaan Nirwasita Tantra tahun 2020 diumumkan secara virtual oleh Menteri LHK RI Siti Nurbaya dan diikuti oleh Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana dari Ruang Rapat Lobi Kantor Bupati Buleleng, Selasa (15/6).
Ditemui usai pengumuman, Agus Suradnyana menjelaskan penghargaan ini merupakan yang ketiga kalinya untuk Buleleng. Sebelumnya, Penghargaan Nirwasita Tantra diraih pada tahun 2016 dan tahun 2019. Kali ini yang ketiga berhasil digapai lagi. Ditambah dengan diraihnya penghargaan Green Leadership untuk Ketua DPRD Buleleng. “Pada tahun 2016 dan 2019 hanya saya yang meraihnya. Sedangkan, tahun 2020 ini kembar. Ketua DPRD juga dapat. Saya juga usulkan biar reward yang diterima jelas. Misalnya Dana Alokasi Umum (DAU) untuk daerah yang berprestasi menjaga lingkungan,” jelasnya.
Buleleng memiliki topografi berbeda dengan daerah lain di Bali. Nyegara Gunung atau antara dataran tinggi dan dataran rendah sangat dekat. Sehingga, pengelolaan lingkungan juga berbeda. Seperti penanganan sampah yang berbasis desa yang sangat efektif diberlakukan di Buleleng. Jika daerah di dataran tinggi sudah bersih, di dataran rendah sebagai hilir pasti juga bersih. Sehingga, persoalan sampah tidak mengganggu dataran rendah seperti laut dan ekosistemnya. “Laut kita diandalkan sekali oleh nelayan. Tapi kalau di atas kotor, terus tidak terjaga, ikan susah, terumbu karang rusak, ini penting sekali,” ucap Agus Suradnyana.
Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng Gede Melandrat, Penghargaan Nirwasita Tantra ini tidak serta merta langsung didapatkan. Ini merupakan penilaian oleh pemerintah pusat melalui KLHK RI terhadap kinerja daerah di bidang lingkungan. Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (DIKPLHD) rutin dikirimkan ke KLHK RI. Selain itu, kinerja selama ini sesuai dengan visi misi Bupati dan Wakil Bupati Buleleng tentang bagaimana pembangunan di bidang lingkungan yang berlandaskan Tri Hita Karana. “Dalam hal pembangunan berkelanjutan. Karena ini berbasis Tri Hita Karana tentunya lingkungan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam pembangunan,” ujar dia.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Bali Nusra Ni Nyoman Santi menyebutkan berbagai pendampingan telah dilakukan sehingga Buleleng mendapatkan kembali penghargaan ini. Mulai dari bedah DIKPLHD. Kemudian, melihat apa yang perlu disempurnakan. “Kami berharap Buleleng dapat mempertahankan dan kabupaten lainnya dapat mengikuti,” tutupnya. (dra)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.