Foto: Acara “Stikomers Business Talks: Digital Scholarship Talent & Personal Development Plans”.

Denpasar (Metrobali)-

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggandeng kampus Institut Teknologi dan Bisnis STIKOM Bali (ITB STIKOM Bali) untuk mensosialisasikan Program Digital Talent Scholarship dan menjaring calon-calon talenta digital Pula Dewata.

Program stimulan itu ditujukan untuk meningkatkan kompetensi talenta digital dalam mendukung akselerasi transformasi digital di Indonesia.

Sosialisasi Program Digital Talent Scholarship dikemas dalam acara “Stikomers Business Talks: Digital Scholarship Talent & Personal Development Plans” yang diadakan Kampus ITB STIKOM Bali, Sabtu, 29 Mei 2021.

Hadir selaku pembicara Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) SDM Kominfo Prof Hari Budiarto, Rektor ITB STIKOM Bali Dadang Hermawan dan acara diikuti ratusan peserta baik dari mahasiswa ITB STIKOM Bali maupun masyarakat umum secara daring melalui Zoom.

Untuk diketahui dj tahun 2021 ini Kominfo membuka talenta digital dengan kuota 100 ribu orang melalui Program Digital Talent Scholarship. Jumlah itu terdistribusi untuk 8 akademi.

Dalam program tersebut 100.000 paket beasiswa telah disiapkan oleh Kementerian Kominfo yang dibagi menjadi delapan akademi&pelatihan diantaranya Fresh Graduate Academy (FGA), Vocation School Graduate Academy (VSGA), Thematic Academy (TA), Professional Academy (ProA), Government Transformation Academy (GTA), Digital Entrepreneurship Academy (DEA), Digital Leadership Academy (DLA), dan Talent Scouting Academy (TSA).

Rektor ITB STIKOM Bali Dadang Hermawan mengungkapkan ITB STIKOM Bali sudah seringkali berkolaborasi dengan Kominfo dan kali ini juga terkait Program Digital Talent Scholarship.

“Pandemi ini mempercepat transformasi paradigma berpikir untuk menuju ke digitalisasi. Jadi cocok sekali progam ini (Program Digital Talent Scholarship) sebab kita sudah harus akrab dengan digital dan mendorong semakin banyak ada talenta digital berdaya saing,” kata Dadang Hermawan.

Ia pun berharap terus ada sinergi kolaborasi sinergi hexa helix yang melibatkan akademisi, sektor bisnis, pemerintah, media, komunitas, dan institusi keuangan untuk menguatkan ekosistem ekonomi digital di Bali, menjaring dan mendorong terciptanya SDM talenta digital dan pebisnis digital.

“Sinergi stakeholder ini jadi keharusan, keniscayaan dan ini sudah dilakukan oleh Kominfo,” katanya lantas menginformasikan ITB STIKOM Bali sebagai kampus IT terbesar di wilayah Bali Nusra itu, saat ini mengelola 30 unit program pendidikan, dari jenjang vokasi sekolah menengah kejuruan IT, Politeknik hingga institut.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) SDM Kominfo Prof Hari Budiarto mengakui ITB STIKOM Bali punya peran strategis dalam ikut menyukseskan Program Digital Talent Scholarship

Untuk memenuhi jumlah kuota yang besar dalam program tersebut, Hari mengakui, perlu ada keterlibatan universitas seperti ITB STIKOM Bali. Mengingat, pemberian beasiswa untuk talenta digital. Tujuannya, mempersiapkan talenta digital untuk masuk pasar kerja di Menyediakan alih kompetensi di era 4.0.

“Kami bisa kerjasama dengan ITB STIKOM Bali dalam mencetak SDM berdaya saing dan bersertifikasi di bidang komunikasi dan telekomunikasi. Dengan kerjasama dengan ITB STIKOM Bali, akan banyak peserta yang dilatih,” kata Hari.

Program Digital Talent Scholarship Kominfo sudah dimulai tahun 2018 dan diproyeksikan hingga tahun 2024. Dari data yang ada, peserta sampai saat ini masih didominasi dari wilayah Indonesia Barat. Sedangkan Bali sendiri di program yang sama tahun sebelumnya hanya mengisi 2,5 persen peserta.

Dalam pelatihan ini, peserta akan diberikan sertifikat kelulusan. kemudian mendapatkan kesempatan untuk mengikuti sertifikasi yang dilakukan oleh lembaga sertifikasi profesi nasional maupun sertifikat internasional. (wid)