Mamuju, (Metrobali.com)

Sebanyak 6.619 jiwa terdampak banjir di Kabupaten Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah akibat hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi sejak Senin (18/1) pukul 19.00 WIB.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pekalongan mencatat tinggi muka air berkisar 5 sampai 80 sentimeter yang berdampak pada empat kecamatan, antara lain Kecamatan Tirto, Kecamatan Sragi, Kecamatan Siwalan, dan Kecamatan Kedungwuni.

Adapun kerugian materil tercatat kurang lebih 2.075 unit rumah warga terendam dengan rincian 717 unit rumah di Kecamatan Tirto, 495 unit rumah di Kecamatan Sragi, 894 unit rumah di Kecamatan Siwalan, dan 5 unit rumah di Kecamatan Kedungwuni.

Kebutuhan mendesak bagi warga yang terdampak saat ini adalah logistik dan kebutuhan pangan.

BPBD Kabupaten Pekalongan melaporkan kondisi saat ini di lokasi banjir mulai berangsur surut. Selain itu dilakukan kaji cepat dan koordinasi dengan instansi terkait dalam melakukan evakuasi dan penanganan pascabanjir.

Menurut pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), wilayah Provinsi Jawa Barat, khususnya Kabupaten Pekalangon, berpotensi mengalami hujan ringan sampai sedang hingga tiga hari kedepan.

BNPB menghimbau masyarakat untuk selalu waspada dan siaga menghadapi musim hujan yang akan terjadi sejumlah wilayah hingga akhir Februari 2021.

Dr. Raditya Jati
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB

Facebook : @InfoBencanaBNPB
Twitter : @BNPB_Indonesia
Instagram : @bnpb_indonesia
Youtube : BNPB Indonesia

#SiapUntukSelamat
#KitaJagaAlamJagaKita
#BudayaSadarBencana
#BersatuLawanCovid19
#CuciTangan
#JagaJarak
#MaskerUntukSemua
#DiRumahAja