Sejumlah Satwa di Bali Safari Park Gianyar Ikuti Perayaan Tumpek Kandang
Gianyar, (Metrobali.com)
Secara rutin, setiap enam bulan sekali atau 210 hari sekali tepatnya pada Saniscara Kliwon Wuku Uye. Masyarakat Hindu di Bali biasanya melaksanakan perayaan atau upacara Tumpek Kandang, perayaan atau upacara ini dilaksanakan untuk upacara selamatan untuk binatang-binatang seperti binatang yang disemblih dan binatang piaraan. Hakekatnya pada rahina ini untuk memuja Ida Sang Hyang Widhi, Sang Hyang Siwa Pasupati yang disebut Rare Angon, penggembala makhluk.
Seperti yang dilaksanakan di Bali Safari and Marine Park pada, Sabtu (5/12) kemarin. Sejumlah binatang atau hewang yang terdapat di Bali Safari menjalani upacara tumpek kandang ini. Upacara atau perayaan inipun digelar dengan tetap memperharikan protokol kesehatan sesuai dengan anjuran Pemerintah.
Tumpek Kandang berasal dari dua kata, yakni ‘Tumpek’ yang artinya Sabtu dan ‘Kandang’ yang berarti satwa peliharaan seperti sapi, babi, ayam, bebek, anjing, burung dan jenis satwa lainnya.
Masyarakat Bali memang menganggap satwa sebagai teman seumur hidup yang diciptakan Tuhan. Terlebih lagi, kehidupan manusia banyak dibantu oleh satwa terutama dalam kegiatan memenuhi kebutuhan makanan, tenaga kerja, upacara keagamaan, dan ekonomi.
Oleh karena itu, mayoritas masyarakat Bali benar-benar menghargai berbagai jenis satwa. “Kami mencoba untuk menonjolkan tradisi atau budaya Bali, termasuk salah satunya adalah Tumpek Kandang. Oleh sebab itu, Bali Safari Park pun ikut merayakan tradisi ini setiap 6 bulan sekali bersama satwa-satwa yang ada. Ini juga menjadi bentuk terima kasih kami atas kehadiran aneka jenis satwa di Bali Safari Park,” ujar General Manager Bali Safari Park Thomas Colbert.
Pada perayaan Tumpek Kandang kali ini, beberapa satwa yang ikut dalam prosesi acara adalah orangutan, ular, iguana, dan aneka jenis burung. Mereka sengaja diberi percikan air suci serta didoakan agar tetap lestari hingga waktu-waktu mendatang.
Satwa-satwa ini didampingi oleh lima keeper (perawat satwa), mereka tetap menerapkan jaga jarak antara sesama. Kendati begitu, prosesi berjalan dengan cukup lancar dan khusuk. Melalui prosesi Tumpek Kandang pula, Bali Safari Park menyisipkan harapan dan doa agar pandemi Covid-19 ini dapat segera berakhir secepatnya.
Dengan begitu, kondisi pariwisata di Bali dan Indonesia pada umumnya dapat bangkit dan normal kembali di tahun 2021 mendatang.
“Tumpek Kandang sebenarnya selaras dengan kampanye yang sudah kami luncurkan sejak awal pandemi Covid-19, yakni #kitacintasatwa. Jadi kami mengajak masyarakat untuk memberikan dukungan kepada Taman Safari Indonesia (TSI) Group dalam merawat satwa-satwa. Dukungan ini bisa berupa apapun, donasi uang, pakan satwa, atau lainnya yang membantu kesejahteraan satwa,” jelas Daniel Thian, selaku Head of Digital Marketing Taman Safari Indonesia Group.
Yang pasti, Tumpek Kandang menjadi pengingat bagi manusia bahwa tanpa keberadaan satwa di bumi, siklus hidup akan terganggu dan berjalan tidak sempurna. Bahkan, mungkin kehidupan manusia tak akan makmur bila tak ada aneka jenis satwa di alam. (Ctr)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.