Foto: Rektor Dwijendra University Dr. Ir. Gede Sedana, M.Sc., M.MA., di sela-sela pengabdian masyarakat berupa aksi penanaman pohon dan kebersihan lingkungan dilakukan Dwijendra University di kawasan Serangan, Jumat pagi (27/11/2020).

Denpasar (Metrobali.com)-

Dwijendra University mendukung upaya pemulihan pariwisata Bali yang jebol akibat pandemi Covid-19 dan menggali potensi-potensi untuk menggeliatkan perekonomian masyarakat pendukung pariwisata.

Salah satu bentuk dukungan ini diberikan di kawasan Serangan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar yang juga merupakan salah satu objek wisata yang perlu terus mendapatkan perhatian dan sentuhan agar semakin banyak dikunjungi.

Dwijendra University menggulirkan program pemberdayaan masyarakat dari sisi ekonomi,  yang akan membantu masyarakat Serangan mengidentifikasi dan menggali kembali potensi-potensi ekonomi di Serangan untuk mendukung dan menggeliatkan pariwisata di kawasan ini ke depannya.

Rektor Dwijendra University Dr. Ir. Gede Sedana, M.Sc., M.MA., mengungkapkan salah satunya yang dipikirkan adalah bagaimana Dwijendra University bersama-sama membantu pengembangan ekonomi kreatif seperti kerajinan sehingga ada souvernir khas Serangan yang bisa dijual kepada wisatawan yang lebih datang.

Hal ini disampaikan Rektor di sela-sela Dwijendra University melaksanakan pengabdian masyarakat berupa aksi penanaman pohon dan kebersihan lingkungan di kawasan Serangan, Jumat pagi (27/11/2020).

“Di Serangan kan ada kawasan pantai, wisatawan kan banyak, kami berpikir apa yang bisa disiapkan lagi selain yang sudah ada saat ini.  Di Serangan ada wisata air, dan wisatawan kan pasti membutuhkan souvernir,” tutur Gede Sedana Sedana didampingi Ketua Panitia Pengabdian Masyarakat Dwijendra University Ni Made Intan Maulina, S.P., M.P.

Melihat potensi ini, pihak Dwijendra University akan membantu kembali dan mendiskusikannya dengan Lurah Serangan, Bendesa Serangan pelaku pariwisata dan masyarakat Serangan bentuk dan jenis souvernir apa yang cocok dibuat.

“Disebutkan di kawasan pantai ada progam penanaman terumbu karang, kita akan lihat apakah ada kerang-kerang disana kemudian dengan kreativitas apakah bisa dijadikan salah satu kerajinan sehingga ada souvernirnya,” papar Gede Sedana lebih lanjut.

Sementara itu dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini, pohon yang ditanam merupakan jenis bibit pohon mahoni sebanyak 500 pohon di sekitar kawasan pesisir Serangan. Selain penanaman pohon dilakukan pula aksi bersih-bersih lingkungan seperti membersihkan sampah plastik di kawasan Serangan agar kawasan ini.

Aksi ini sebagai upaya menjaga dan meningkatkan keasrian lingkungan Serangan agar tetap indah, bersih dan nyaman dikunjungi wisatawan ketika pariwisata sudah benar-benar pulih dan bebas dari pandemi Covid-19. Jadinya aksi ini bagian mendukung pemulihan pariwisata Serangan dengan memperhatikan aspek lingkungannya.

“Kita melihat dalam situasi pandemi ini Dwijendra University tidak hanya diam tapi ikut bergerak membangun wilayah Serangan yang merupakan salah satu destinasi pariwisata internasional,” kata Gede Sedana.

“Sambil menunggu pemulihan pariwisata, Dwijendra University melalui program Tri Dharma Perguruan Tinggi melakukan bakti sosial penanaman pohon termasuk bersih-bersih pemungutan sampah plastik,” imbuh Gede Sedana.

Lebih lanjut dikatakan Dwijendra University tidak hanya memberikan perhatian khusus untuk pemulihan pariwisata Serangan tapi juga menekankan pada program-program edukasi dan pemberdayaan masyarakat Serangan pada berbagai aspek.

Karena Serangan merupakan kawasan pariwisata maka Dwijendra memandang perlu memberikan progam edukasi dan pemberdayaan masyarakat agar ada peningkatan kualitas SDM terutama dari sisi kemampuan berbahasa asing yakni Bahasa Inggris.

Dwijendra University yang telah memiliki Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris dan Dwijendra College yang siap memberikan progam kursus bahasa Inggris kepada generasi muda Serangan.

Dwijendra College sendiri sebenarnya didirikan untuk menambah skill mahasiswa dalam bahasa asing khususnya bahasa Mandarin, bahasa Inggris dan bahasa Jepang namun juga bisa memberikan short course bahasa asing dan budaya Bali bagi masyarakat atau pihak-pihak yang membutuhkan.

“Kalau pandemi sudah mulai berkurang atau menghilang kami akan membuat kelompok belajar Bahasa Inggris untuk anak-anak dan generasi muda di Serangan,” terang Gede Sedana.

Tidak hanya itu, Dwijendra University juga siap memberikan progam penajaman pembelajaran  aksara Bali kepada krama Desa Asat Serangan melalui program Aksara Bali Simbar Dwijendra University yang dimiliki kampus ternama di Bali ini.

Font Bali Simbar merupakan salah satu variasi program font  di komputer yang menampilkan aksara Bali. Melalui program ini, huruf latin alfabet dapat dialihaksarakan menjadi aksara Bali.

“Di adatnya kita lakukan dengan progam Bali Simbar untuk pelestarian aksara Bali,” tegas Gede Sedana.

Pengabdian masyarakat ini juga dihadiri para Wakil Rektor, para dekan seluruh fakultas, dosen, staf pegawai serta perwakilan mahasiswa dan BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) Dwijendra University.

Tampak hadir pula dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini Lurah Serangan, Bendesa Adat Serangan serta sejumlah tokoh masyarakat Serangan. (wid)