Women Centre di Payangan ini Tangani Psikologis Janda dan Mental Anak
Keterangan foto: Yayasan Kasih Inspirasi Mandiri yang terletak di Banjar Selasih, Desa Puhu, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar, menampung ibu-ibu janda dan anak yang berkebutuhan khusus/MB
Gianyar, (Metrobali.com) –
Yayasan Kasih Inspirasi Mandiri yang terletak di Banjar Selasih, Desa Puhu, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar, menampung ibu-ibu janda dan anak yang berkebutuhan khusus.
Penggagas Yayasan Kasih Inspirasi Mandiri, Ni Komang Sariadi saat ditemui, Jumat (3/7/2020), mengaku rela menghabiskan hari-harinya berkumpul dengan para ibu yang rata-rata memiliki permasalahan di keluarga. Salah satunya adalah ibu-ibu yang telah bercerai atau janda, dan anak-anak yang memiliki keterbelakangan mental.
“Awalnya saya mengajar di sekolah formal sebagai guru Bahasa Indonesia. Waktu itu ada tawaran mengajar di yayasan yang notabena peserta didiknya keterbelakangan mental. Saya coba, sempat bingung, hingga akhirnya bisa menyatu dengan mereka,” jelasnya perempuan 37 tahun itu.
Lantaran melihat adanya banyak permasalahan di setiap keluarga hingga sampai bercerai, alumnus Universitas Dwijendra Jurusan Bahasa Indonesia ini, akhirnya membuat sebuah yayasan yang bertujuan untuk menampung para ibu – ibu tersebut. Selain itu, ia sendiri mengaku menjadi janda merupakan pengalamannya, sehingga sepemikiran hingga membuat sebuah women centre.
Diakuinya, awalnya memang ada dua yayasan, yaitu Yayasan Sari Hati untuk anak-anak yang berkebutuhan khusus, dan Yayasan Pusat Kegiatan Perempuan bagi para ibu-ibu yang psikologinya tidak bagus. “Kini dijadikan satu diberi nama Kasih Inspirasi Mandiri. Sesuai namanya, dengan welas asih semoga bisa membantu orang lain untuk mandiri,” paparnya.
Perempuan yang akrab dipanggil Ibu Sari itu, juga mengaku di women centre selama berdiri sejak tahun 2013, telah meluluskan sekitar 600 ibu-ibu yang memiliki masalah di keluarga. Saat ini mereka sudah ada yang mandiri untuk bekerja sesuai pofesi yang dikembangkannya selama di women centre, dan ada beberapa yang tetap bergabung di women centre. Sebab, selain dilatih secara psikologis, mereka juga dilatih keahliannya dan kemampuannya.
“Selama di sini mereka dilatih menjadi penjahit, berkebun, hingga belajar catering. Produknya juga kami pasarkan. Dari sana mereka mendapat penghasilan, sehingga bisa mandiri. Begitu juga di bidang catering, mereka sudah sempat menangani beberapa acara yang ada hampir di seluruh Bali,” imbuhnya.
Ditambahkannya, saat ini mereka yang tergabung dalam women centre sebanyak 30 orang. “Dahulunya memang khusus, tetapi sekarang kami sudah tidak batasi. Siapa saja boleh bergabung untuk belajar,” tandasnya.
Women centre yang berada di halaman belakang rumah kakek Ibu Sari ini, total luas mencapai 1 hektare. Selain terdapat beberapa tempat untuk mengasah keterampilan dan potensi seseorang, terdapat juga tempat pembuatan sepeda bambu hingga tempat yoga. “ Saya pinjamkan lahannya untuk kegiatan women centre untuk berbagi, Saya ingin mereka (ibu-ibu) maju dengan mengembangkan dirinya. Mumpung kesempatan dan kemauan mereka ada,” imbuh pemilik lahan, Ketut Karda, 73.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.