Karangasem,  (Metrobali.com) –
Setelah dirumahkan dari tempatnya bekerja, seorang warga Desa Rendang, Karangasem kini harus memutar otak untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarganya.

Pria bernama I Wayan Artana Adi Putra salah seorang warga Desa Rendang rela berburu Kakul (keong sawah) demi memenuhi kebutuhan rumah tangganya pasca dirumahkan dari pekerjaannya sebagai pemandu arung jeram dikawasan Ubud, Gianyar, Bali.

“Sebelumnya saya pemandu arung jeram tetapi dampak Covid-19 saya dirumahkan, saya melihat peluang ekonomi disana karena saya tidak mau hanya berpangku tangan menunggu uluran bantuan pemerintah sementara kebutuhan keluarga harus tetap tersedia,” ujarnya.

Saat mencari keong, biasanya Wayan Artana turun ke sungai dan persawahan pada pagi hari sebelum matahari terbit. Petak demi petak sawah disekitar rumahnya dijejaki untuk mencari dan mengumpulkan keong satu persatu.

Dalam sekali turun, jika beruntung Artana mampu mengumpulkan keong hingga 10 sampai 20 kilogram. Untuk setiap keong yang dikumpulkan, akan dijual dengan harga Rp. 10 ribu perkilogramnya
Biasanya tak butuh waktu lama, keong hasil buruannya langsung ludes terjual bahkan banyak juga yang sudah memesan sehari sebelumnya.

Keong sendiri biasanya bisa diolah menjadi sejumlah masakan seperti dijadikan sate dan digoreng bumbu pedas manis sesuai dengan selera. (Sua)