Sejarah Perkembangan Jegog Jembrana

Jembrana (Metrobali.com)

 

Kesenin Jegog adalah kesenian khas Jembrana, yang terbuat dari bambu berukuran besar. Gamelan Jegog pada awalnya dimainkan sebagai pengisi waktu pada saat petani menghalau burung di sawah dan pada kesempatan lain difungsikan sebagai sarana mengumpulkan warga masyarakat untuk melakukan kegiatan gotong royong.

Setelah Jegog dijadikan ensambel oleh Kyang Gliduh sekitar Tahun 1926, gamelan Jegog dimainkan dalam bentuk instrumental (versi Genjor) 1930-1945, kemudian mengiringi pencak silat (versi Suprig) 1945-1965, dan selanjutnya kesenian ini dipergunakan untuk mengiringi tari-tarian (Versi Jayus) tahun 1980-an sampai tahun 1990 an.

Pada fase berikutnya jegog berkembang dalam bentuk kreasi dan meng-internasional dengan motor penggeraknya almarhum I Ketut Suwentra, SST., dibawah naungan Yayasan Suar Agung.

Perkembangan terakhir Jegog dikolaborasikan dengan gamelan Gong Kebyar serta difungsikan sebagai iringan Lagu Pop Daerah Bali. (Humas Pemkab Jembrana)