Denpasar (Metrobali.com)-
                Bayi penderita hidrosepalus kelahiran Desa Tulamben, Kec. Kubu, Ni Luh Santi, Senin (15/7) menjalani pemeriksaan lanjutan dan langsung opname di RS Sanglah, didampingi pengurus KORdEM Kec. Kubu Komang Patera dan Ketua KORdEM Provinsi Bali, Made Dewantara Endrawan. Beberapa hari sebelumnya, putri pasangan Made Wijaya dan Nengah Suryani, mendapat perawatan dan opname gratis di RS Sanglah, setelah senator Bali Wayan Sudirta menemui Dirut RS Sanglah, Dokter Sutarga, untuk memintakan bantuan agar bayi hidrosepalus tersebut digratiskan karena orangtuanya sudah kehabisan beaya, setelah membayar Rp 10 juta untuk 45 hari opname di RS Sanglah.
                ”Kami menyampaikan terimakasih, berkat kerjasama semua jajaran di RS Sanglah, mulai direktur sampai perawat, Luh Santi mendapat pelayanan maksimal dan gratis. Juga pasien-pasien lain yang memang tidak mampu dan tidak tahu bagaimana nasibnya bila mereka tidak mendapat obat dan pelayanan dokter,” ujar Sudirta.
                Sepanjang masa reses bulan Juli 2013, Sudirta telah terjun di beberapa banjar maupun Warga di Klungkung, Badung, Karangasem dan Tabanan. Minggu dan Senin (15/7) Sudirta turun di Br. Sari Merta Desa Getakan Kec. Banjar Angkan Klungkung, Griya Desa Bongkasa dan Banjar Tegalsaat Desa Kapal Kab. Badung, dan di Kec. Kediri Tabanan masimakrama dengan prajuru  dan warga Br. Carik Padang, Br. Delod Uma dan Br. Buading Desa Nyambu.
                Menariknya, setelah mendengar bukti-bukti kinerja dan perjuangan Senator Bali itu untuk kepentingan rakyat Bali, semua banjar yang dikunjungi selalu sepakat membentuk  pengurus KORdEM tingkat Dusun serta Relawan Kesehatan KORdEM untuk mendampingi pasien-pasien ke rumah sakit. Kepengurusan dibentuk untuk menyambungkan aspirasi masyarakat ke pengurus KORdEM provinsi maupun dengan Wayan Sudirta sebagai wakil Bali di Senayan. Diantara program yang menarik minat warga adalah, Kontrak Politik yang berisi 24 butir aspirasi rakyat terhadap Cagub-cawagub Bali Pilkada yang lalu. Sudirta bersama eksponen tokoh lain seperti Rektor UNUD Prof. Bakta, mantan Rektor Univ. Ngurah Rai Cok Atmaja, Ketua PHDI Ngurah Sudiana,Ketua Bali Corruption Watch Putu Wirata Dwikora, Ketua Aliansi Masyarakat Pariwisata Bali Gusti Kade Sutawa,dan lain-lain membentuk Koalisi Independen Masyarakat untuk membela kepentingan rakyat di hadapan Calon Kepala Daerah.
                Menurut Ketut Suwindra, Kelian Banjar Delod Uma, ia mengapresiasi tulusya perjuangan Wayan Sudirta dkk, yang dengan seluruh gaji dan beaya dari keluarga, mewakili kepentingan rakyat. ”Kami menyampaikan terimakasih, tidak hanya kepada Pak Sudirta, tapi juga tokoh-tokoh lain yang bergabung memperjuangkan aspirasi kami, seperti pengobatan gratis untuk semua jenis penyakit, sepeda motor untuk Kepala Dusun, dihargainya produk-produk lokal, perhatian khusus untuk pemangku dan sulinggih dalam pengobatan gratis di rumah sakit, dan lain-lain. Belum pernah ada wakil rakyat yang memperjuangkan aspirasi rakyat dengan cara seperti ini,” kata Sudirta.RED-MB