Bambang Soesatyo Luncurkan Buku Pengingat Skandal Century
Jakarta (Metrobali.com)-
Anggota DPR RI Bambang Soesatyo meluncurkan buku “Skandal Century di Tikungan Terakhir Pemerintahan SBY-Boediono” yang diharapkan menjadi pengingat bagi masyarakat atas kasus yang harus dituntaskan.
“Mudah-mudahan buku ini bisa menjadi pengingat bagi masyarakat luas bahwa kasus Bank Century sudah terang benderang tetapi ujungnya belum jelas sampai di mana. Biar kami dari timwas Century nanti tidak disalahkan,” kata anggota Timwas Bank Century Bambang Soesatyo pada peluncuran buku di ruang wartawan Gedung DPR RI Senayan, Jakarta, Kamis (4/7).
Buku berjudul “Skandal Century di Tikungan Terakhir Pemerintahan SBY-Boediono” merupakan karyanya yang kelima terkait skandal Bank Century. Peluncuran buku tersebut menghadirkan pembahas pakar komunikasi politik Tjipta Lesmana, anggota timwas Hendrawan Supratikno, pakar hukum tata negara Irmanputra Sidin, mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli dan IPW Netta S Pane.
Menurut Bambang, skandal Bank Century sebenarnya sudah sangat gamblang peran masing-masing pelaku, bahwa gubernur BI saat itu, Boediono, yang paling berperan. Namun, tambahnya, entah kenapa KPK belum juga masuk ke ranah tersebut.
“Bahwa di sisi lain kita melihat ada titik terang, namun perjalanan tampaknya makin jauh. Dan saya melihat ada hambatan psikologis juga karena kasus ini menyangkut kekuasaan,” kata Bambang.
Bambang menjelaskan buku itu sebenarnya ingin menyeret dan mengungkap aktor penggelontoran dana talangan berjumlah triliunan rupiah tersebut.
Bambang menjelaskan hal terpenting dalam buku itu adalah, dalam proses pengambilan keputusan penetapan Bank Century yang berdampak sistemik itu, peran Boediono sangat luar biasa.
“Jadi gutak-gatuk, ngutak-ngatik atau tipu-tipunya ada di situ. Jadi, Muliaman Hadad (Deputi Gubernur BI) menyampaikan matriks alasan agar bank ini berdampak sistemik. Ternyata matriks itu tidak menggambarkan dan menguatkan alasan yang sudah dirancang sebelumnya berdampak sistemik. Lalu dalam rapat terkait hal ini Boediono menyatakan bahwa matriks itu dilepas saja karena tidak meyakinkan. Jadi itulah gambarannya, bagaimana pejabat BI mengatur siasat atau bertipu muslihat agar Bank Century berdampak sistemik,” katanya.
Sementara pengamat komunikasi politik, Tjipta Lesmana, mengharapkan PDI-P bisa memenangi Pemilu 2014 dan sekaligus bisa menuntaskan skandal Bank Century itu.
Saya masih berharap, kalau PDIP menang tahun depan, skandal Century bisa diselesaikan secara hukum. Saya tidak berharap Golkar yang menang karena dari awal bergulirnya skandal Century tidak jelas sikapnya,” kata Tjipta.
Menurut Tjipta, kasus Bank Century lebih dari terang benderang.
“Ibarat perempuan, sudah telanjang bulat. Ada apa dengan KPK, Ada apa dengan teman kita BW (Bambang Widjojanto, red)? ” tanya Tjipta Lesmana.
Pada April 2012, tambah Tjipta, Abraham Samad tegas menyatakan ada indikasi korupsi di skandal Century.
“Orang saya di KPK menyebutkan kasus ini komplikasinya sangat berat karena terkait wakil presiden. Tapi saya katakan Boediono itu diproses dalam kapasitas mantan Gubernur Bank Indonesia (BI),” katanya.
Tjipta juga berharap Bambang Soesatyo terus getol menagih pengungkapan kasus Century. “Rekan-rekan jangan sampai loyo. Bambang (Bambang Soesatyo, red) jangan sampai loyo. Yani (Anggota Komisi III DPR Ahmad Yani, red) tetaplah semangat,” katanya.
Sementara itu mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli menyarankan kepada Bambang Soesatyo agar melobi Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Yani, agar Melobi Ketua Umum PPP Fahri Hamzah, Ketua Umum PKS dan Prof Hendrawan Supratikno, Ketua Umum PDIP agar bersatu Menyatakan Hak Pendapat.
“Bagi Anggota Timwas Sentury yang hadir di sini, Bambang, Fahri Hamzah, Hendrawan, Ahmad Yani, masing masing lobilah ketua umum anda masing-masing agar bersatu menyatakan Hak Pendapat sehingga kasusnya cepat selesai,” katanya.
Rizal Ramli bahkan juga sempat membuka nama nama pelaku di balik skenario skandal Bank Century itu, dan pertemuannya di rumah mana, serta kenapa bisa Budiono menjadi terpilih pasangan SBY, juga keterlibatan Hatta Rajasa. INT-MB
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.