Reklamasi Teluk Benoa Dikhawatirkan Perparah Kondisi Lingkungan
Denpasar (Metrobali.com)-
Rencana reklamasi Teluk Benoa, Bali, sebagai kawasan wisata di sekitar tol di atas perairan laut dikhawatirkan akan memperparah kondisi lingkungan di Pulau Dewata.
“Bila itu sampai terjadi reklamasi Teluk Benoa, kondisi lingkungan Pulau Bali akan semakin rusak. Contoh dari ada reklamasi pantai memperparah kondisi lingkungan. Coba lihat setelah reklamasi Pulau Serangan, lokasi sekitar jadi rusak,” kata anggota Komisi I DPRD Provinsi Bali Ketut Tama Tenaya di Denpasar, Selasa (2/7).
Menurut politikus asal Kelurahan Tanjung Benoa, Kabupaten Badung, itu proyek reklamasi merupakan pesanan investor. Namun mengabaikan ekosistem dan lingkungan sekitar.
Tama Tenaya berargumentasi bahwa reklamasi Pulau Serangan, Kota Denpasar, menjadi bukti terjadinya kerusakan di lokasi lain.
“Akibatnya kawasan Tanjung Benoa dihajar oleh ombak akibat reklamasi itu. Karena air laut selalu mencari keseimbangannya. Ketika Serangan di reklamasi, maka ada ombak balik yang menerjang kawasan lain,” katanya.
Beruntung, ada proyek dari Jepang untuk melindungi Tanjung Benoa sehingga Pulau Pudut diterjang ombak dan hutan bakau di Tanjung Benoa lenyap.
Melihat dampak reklamasi di Pulau Serangan, dia yakin hal yang sama juga akan terjadi di Teluk Benoa.
“Kalau menguruk sampai 400 hektare, ke mana airnya? Nanti Tanjung Benoa sampai bandara itu yang dihantam gelombang,” ujarnya.
Ia pesimistis reklamasi itu tidak akan terjadi karena pada 1990-an gagasan itu pernah terlontar, namun tidak terealisasi.
“Dari tahun 1990-an itu banyak kajian. Akhirnya mentok di tengah jalan. Makanya saya tidak yakin ini bisa jalan,” katanya.
Hal senada anggota Komisi II DPRD Bali Wayan Disel Astawa bahwa rencana reklamasi yang mencapai ratusan hektare di teluk Benoa akan berdampak terhadap kondisi pantai di sekitarnya.
“Jangan dianggap enteng dari adanya reklamasi. Daerah sekitarnya akan mendapatkan dampaknya. Secara hukum alam, air laut pasti akan mengantam daerah-daerah yang lebih rendah di sekitarnya,” kata politikus asal Desa Ungasan, Kabupaten Badung itu. INT-MB
2 Komentar
Tepatnya Jangan dianggap enteng dari adanya reklamasi !!! secara hukum alam akan mempenomekan ” sebab dan akibat ” yang cendrung memiliki dampak tidak baik lebih banyak ketimbang baiknya, sebagai ilustrasi di daerah Pantai Utara sebuah Bangunan Vila berdiri menjorok ketepian pesisir tanpa adanya suatu perhitungan terhadap gelombang laut dan saat ini daerah tersebut menjadi rawan siunami setiap tahun, tanah/pasir, yang ada disekitarnya tergerus harus, sawah tergenang air laut akibatnya tanaman pertanian rusak/tak menghasilkan petani pun rugi total.
keinginan masyarakat kecil…….
jangan ada reklamasi lagi lah……
kalau direklamasi maka tanah tanah rakyat yg tidak berdaya akan habis kena Abrasi………
Rakyat kecil jadi menderita
Bayangkan… 400 hektar reklamasi…..
terus tanah rakyat 400 hektar akan kena abrasi , kacian kacian kacian…….
Saya pernah baca di koran entah benar atau tidak………….
Saat reklamasi serangan dan daratan bali dan serangan menyatu maka akan ada bencana maha dahsyat…………
Kenyataannya BOM BALI meledak………..
Nah sekarang kalau teluk Benoa direklamasi lagi ……….
Bencana apalagi yg akan menimpa kami …….??????
yang beduit akan pergi meninggalkan kami ………..
dan kami akan meratapi nasib yg disebabkan oleh orang lain yg tdk bertanggung jawab……….
Maka sekali lagi jangan rusak lagi alam Baliku……
shanti baliku