Dilaporkan Ke Bawaslu, SOMVIR Nyeleneh Boleh Kecewa Tapi Jangan Cemburu

Buleleng, (Metrobali.com)-

Dr. Somvir tetap tabah dan tegar, kendatipun serangan bertubi-tubi terkait tuduhan money politics yang melanda dirinya. Malahan sampai dilaporkan ke Bawaslu Buleleng.
Ditemui awak media dirumahnya, Selasa (23/4) siang, ia mengaku tidak mempermasalahkan atas laporan yang disampaikan warga ke Bawaslu terkait dugaan money politics.”Yaaa… silahkan saja melapor, saya percayakan kepada Bawaslu maupun aparat terkait lainnya yang tergabung sebagai penegak hukum terpadu (Gakumdu). Karena hanya mereka yang menentukan benar salahnya tentang apa yang telah dituduhkan kepada saya. Jangan adili sendiri, apalagi tidak memiliki kewenangan dalam hal ini” ucap tegas Somvir selaku kader dan caleg Partai NasDem dari Dapil 5 Buleleng untuk DPRD Provinsi Bali.
Lebih lanjut guru spiritual yoga asal India ini mengatakan baginya, laporan terhadap dirinya itu sah-sah saja dalam dunia politik.”Tuduhan dan laporan itu, bagi saya adalah hal yang wajar” terang Somvir.
Disinggung tentang dimungkinkan lawan politiknya yang sengaja memainkan isu dugaan money politics ini, menurut Somvir dirinya tidak berpikir sejauh itu. Artinya selalu berpikir positive dalam dunia politik.
Dari perhitungan sementara, Somvir diprediksi bakal melenggang ke kursi DPRD Provinsi Bali dari jatah 12 kursi yang ada untuk Dapil 5 Buleleng. Ia diprediksi memperoleh suara paling tinggi dibandingkan dengan calon lainnya di internal NasDem, dimana untuk perhitungan sementara memperoleh suara 11 ribu lebih.”Ya pasti ada kecewa, ada yang kurang puas. Kecewa boleh tapi jangan sampai cemburu. Itu bagi saya hal yang biasa” ujar Somvir.”Kalau ada yang melaporkan saya, saya belum tahu siapa orangnya. Disinilah harus teliti. Mengingat yang namanya politik, kepentingannya berbeda-beda,” imbuhnya.
Disinggung tentang tingginya perolehan suara dibandingkan dengan calon lainnya di internal partai, menurut Somvir suara yang diperolehnya itu adalah murni. Karena ia bina sejak pencalegan sebelumnya sebagai caleg PDIP untuk Provinsi Bali Dapil 5 Buleleng pada Pemilu di Tahun 2014 lalu.”Saat saya maju sebagai caleg di PDIP, memperoleh suara sekitar 11.500 suara, namun justru gagal melangkah ke gedung dewan Bali” ungkapnya.”Jadi saya sudah punya massa sejak dari dulu, bukan secara tiba-tiba. Saya pelihara suara saya yang dulu itu sejak 6 tahun lalu. Untuk peristiwa di Tahun 2014 saya ikhlas sebagai caleg yang gagal, dan mungkin untuk di Tahun 2019 ini, saya diberikan kesempatan. Terpenting, suara saya dulu dengan sekarang masih tetap, bahkan sekarang lebih,” ujar Somvir.
Kalau partai mempermasalahkan dugaan money politics, secara tegas pula Somvir mengatakan bahwa dirinya tidak mempermasalahkan, apabila kedepan induk partai NasDem bakal meminta klarifikasi dirinya terkait isu dugaan money politics yang sengaja dihembuskan oleh oknum warga, menurutnya yang jelas suara pada Pemilu 2019 yang didapatkan dirinya murni hasil kerja kerasnya sejak 2014 lalu.”Saya berharap dan meminta semua caleg dari partai NasDem untuk menunggu hasil final suara sampai batas waktunya.” Harapnya.”Ini kan belum selesai pleno, saya masih menunggu hasilnya. Suara para caleg masih berfluktuasi terus naik turun. Saya sebagai calon bekerja keras untuk membawa hasil dan membesarkan partai. Bayangkan sekarang 2019, suara partai NasDem masuk 30 ribu lebih, ini kebanggan bagi partai. Dan ini sudah menjadi kewajiban bagi kader,” urai Somvir. GS