Karangasem (metrobali.com)-
Gunung Agung di Karangasem Bali kembali erupsi pada Kamis dini hari, pukul 01.31. Kolom abu membungbung hingga 2000 meter. Erupsi yang berdurasi 3 menit 38 detik ini terekam seismograf dengan amplitudo 25 mm. Dalam erupsi teramati sinar api dan lontaran Batu. Sebelum erupsi masyarakat yang berada dalam kawasan rawan bencana sempat mendengan suara dentuman, dan dilanjutkan dengan ledakan api. Kondisi ini, sempat membuat masyarakat panik, khususnya yang sedang melakukan persembahyangan di pura Besakih.
Kabid mitigasi kementrian ESDM, Hendra Gunawan mengungkapkan, ini adalah babak baru dari gunung agung. “Erupsi bersifat strombolia, kemungkinan gunung agung akan mengalami erupsi yang bersifat strombolia menerus,” tandasnya.
Gunawan menambahkan, erupsi strombolia adalah erupsi dengan lontaran batu dan lava pijar. “Kendati ada lontaran batu, itu hanya terjadi di dalam kawah, jadi tidak perlu kawatir,” tuturnya lagi.
Terkait suara dentuman yang terdengar sebelum erupsi. Dirinya mengungkapkan, itu merupakan dobrakan energi yang wajar terjadi. “Masyarakat jangan takut, itu wajar terjadi, yang penting tidak masuk zona bahaya 4 kilo meter dari kawah puncak, pasti aman,” tutupnya.
Hingga pagi ini kegempaan gunung agung masih teramati. Tercatat sejak 6 jam terakhir Gunung agung masih mengalami gempa hembusan dengan amplitudo 7 mm, durasi 46 detik.
Pewarta : Made Yunda