Sampoerna & YIIM Kembangkan PKBM Berbasis TIK di Karangasem, Bali
Sampoerna & YIIM gelar Media gathering dengan sejumlah wartawan di Kuta Bali, Senin (16/1/2017).
Kuta, (Metrobali.com)-
Kabupaten Karangasem, Bali dipilih sebagai lokasi pengembangan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) rintisan berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) oleh Sampoerna Indonesia.
Program ini merupakan rintisan dalam program EQUIP (Equivalency Education Improvement Program) yang bekerjasama dengan Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun (YIIM).
Mengapa Kabupaten Karangasem dipilih sebagai lokasi pengembangan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) rintisan berbasis TIK, karena menempati urutan pertama dalam jumlah pelajar putus sekolah berdasarkan data yang dimiliki Sampoerna Indonesia pada tahun 2015.
Pengembangan ini merupakan upaya untuk membantu pemerintah memecahkan sebagian kecil dari isu- isu terkait persoalan sosial ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan sosial.
Manager Regional Relation dan CSR East PT. HM Sampoerna Tbk, Arga Prihatmoko mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan oleh pihainya adalah melalui pendidikan kesetaraan yang terkait dengan literasi berbasis digitalisasi kewirausahaan yakni Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Yowana Sastra Karangasem Bali.
“Satu cara untuk menuju ke arah sana tentu dibutuhkan infrastruktur pendukung seperti pembangunan laboratorium Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Dan diharapkan dengan dibangunnya laboratorium ini mampu memecahkan persoalan sosial ekonomi di masyarakat,” ujarnya saat media gathering dengan sejumlah wartawan di Kuta Bali, Senin (16/1/2017).
Menurut dia sudah saatnya Indonesia harus memiliki kesetaraan. Ada banyak anak Indonesia baik yang tamat sekolah maupun yang drop out, ingin memiliki ketrampilan dalam dunia kerja. Sementara untuk era saat ini, dunia kerja sudah berbasis teknologi. Dengan kewirausahaan berbasis IT diharapkan masyarakat mampu membranding dirinya, ataupun usaha yang dimiliki.
“Melalui program rintisan yang dibangun, kita tidak hanya membangun infrastruktur, namun juga memberikan pendampingan,” katanya.
Hal ini beralasan karena kesuksesan tidak hanya diukur dari performa bisnis usaha, namun juga dari kemampuan untuk memberikan kontribusi positif dan berkelanjutan bagi masyarakat luas.
“Melalui program Sampoerna Untuk Indonesia (SUI) yang merupakan program tanggung jawab sosial perusahaan, kami tidak hanya untuk memajukan bangsa dan masyarakat Indonesia, namun juga memberikan inspirasi, motivasi, dan sarana bagi masyarakat agar dapat melakukanyang terbaik bagi dirinya sendiri dan bangsa lain,” ujarnya.
Ada empat pilar yang dikembangkan melalui program SUI antaranya, akses tehadap pendidikan, peluang ekonomi, pemberdayaan perempuan, serta tanggap bencana dan kesiapsiagaan.
“Empat pilar ini merupakan wujud komitmen perusahaan untuk melakukan investasi yang berkesinambungan dan bertanggung jawab secara sosial,” pungkasnya.SIA-MB
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.