Paslon SURYA Nomor Urut 1, Blusukan Ke Pasar Tradisional dan Kepemukiman Warga
Paslon Surya Nomor Urut 1 Blusukan Ke Pasar Tradisional
Buleleng, (Metrobali.com)-
Kandidat pasangan calon independen Pilkada Buleleng 2017, Dewa Nyoman Sukrawan-Gede Dharma Wijaya (SURYA) pada Selasa (10/1) melakukan kampanye blusukan ke pasar tradisional serta kerumah warga. Kehadiran calon bupati, Dewa Nyoman Sukrawan dipasar Beleleng yang merupakan pasar tradisional tertua di Kabupaten Buleleng mendapat sambutan cukup meriah di kalangan para pedagang. Kandidat calon bupati Dewa Sukrawan selama ini sangat ditunggu-tunggu kehadirannya ditengah-tengah para pedagang yang ada di pasar Beleleng. Pasarnya, sosok Dewa Sukrawan ini telah diketahui sangat merakyat dan tidak pernah membeda-bedakan strata status sosial masyarakat. Kehadiran Dewa Sukrawan secara tiba-tiba ditengah para pedagang itu, membuat para pedagang terkejut sesaat bercampur dengan kegembiraan.
Ditengah-tengah para pedagang, Dewa Sukrawan selain membagikan kaos putih bertuliskan SURYA Coblos Nomor Urut 1 juga sempat berdialog sambil berbelanja layaknya seperti para pembeli pada umumnya. Artinya tidak memborong mata dagangan mereka. Kesederhanaannya inilah diakui memiliki daya tarik tersendiri dan mengubah imej para pedagang terhadap sosok Dewa Sukrawan ini. Usai melakukan blusukan di pasar tradsional Beleleng, dilanjutkan ke pasar Anyar Singaraja yang merupakan pasar tradisional terbesar di Kabupaten Buleleng. Di pasar Anyar ini, Dewa Sukrawan juga berkeliling blusukan seraya menyapa para pedagang maupun pembeli. Sambutan para pedagang dan pembelipun sangat baik dan antusias juga membalas sapaan calon bupati nomor urut 1 ini. Para pedagangpun mengakui, bahwa sosok Dewa sukrawan memiliki andil menyuarakan aspirasi parapedgang pasca kebakaran beberapa tahun yang lalu, sehingga kini para pedagang bisa menempatinya lebih representatip.
Tidak cukup melakukan blusukan ke pasar tradisional dari calon bupati nomor urut satu ini, sosok Dewa Sukrawan juga melakukan blusukan ke pemukiman warga. Seperti yang dilakukannya di Kelurahan Paket Agung,. Di Paket Agung, Dwa Sukrawan berjalan kaki dari satu gang ke gang yang lainnya, malahan tanpa direncanakan terlebih dahulu, Dewa Sukrawan mendatangi langsung kerumah warga, uniknya, warga yang didatangi Dewa Sukrawan tidak menyangka akan didatanginya. Sehingga suasananya benar-benar terkesan alami tanpa rekayasa. Begitu juga saat melintasi dari satu gang ke gang lainnya, Dewa sukrawan tanpa babibu langsung datang dan duduk serta berbelanja pada pedagang yang menjajakan mata dagangannya di pinggir gang. Iapun berbelanja, layaknya para pembeli lainnya dengan sabar menunggu giliran untuk dilayani. Setelah melakukan blusukan di Kelurahan Paket Agung, dilanjutkan melakukan blusukan ke Kelurahan Liligundi.
Usai melakukan blusukan di pasar tradisional serta di pemukiman warga, Dewa Sukawan kepada awak media menyampaikan penilaiannya terhadap keberadaan pasar Beleleng yang terdapat di timur patung catus pata Singaraja. Menurutnya kondisi pasar tradisional Beleleng, cukup semrawut, antara tempat berjulan serta ramainya lalu lalang kendaraan bermotor.”Pasar Beleleng ini cukup semrawut, perlu ada pemilahan antara pedagang ikan, daging sayur mayur serta mata dagangan lainnya. Hal ini dilakukan disamping untuk merapikan orang berjualan, juga untuk kebersihan” ujar Dewa Sukrawan.”Kebersihan itu harus dijaga, kalau pasar tradisional bisa menjaga kebersihan,secara tidak langsung bisa bersaing dengan pasar modern. Hal inilah yang perlu disinergikan antara pengelola pasar, pedagang dan pembeli” imbuhnya.
Iapun mengatakan untuk melestarikan pasar tradisional, pihaknya akan mengoptimalkan pasar tradisional di pedesaan. Terutama yang ada di daerah pedalaman, agar ada pasar tradisional. Menyangkut keberadaan pasar modern, Dewa Sukrawan berharap Perda agar ditegakan, tanpa pandang bulu.”Perda harus diterapkan sebaik-baiknya, jangan tebang pilih. Artinya dalam melakukan tindakan terhadap pelanggaran Perda tidak melihat kalau ada hubungan keluarga, kroninya apalagi lantaran ada uang sogok. Perda harus diterapkan sebaik-baiknya” tandasnya. GS-MB
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.