Penelitian Tentang Tikus Beri Gambaran Baru Hubungan Ponsel & Pertumbuhan Kanker
Sebuah penelitian terhadap hewan tikus yang dilakukan oleh National Toxicology Program baru-baru ini menemukan bukti baru mengenai hubungan antara ponsel dan kanker. Tikus jantan yang diberi paparan frekuensi sama dengan yang dikeluarkan ponsel punya peluang kecil untuk timbulnya dua tipe tumor. Pertama adalah Gliomas, yang biasanya ditemukan di dalam otak. Sementara satu lagi adalah Schwannomas, yang biasanya ditemukan di jantung. Sementara tikus betina yang menerima frekuensi sama besarnya dengan tikus jantan tidak memiliki peningkatan peluang kanker.
Tikus-tikus tersebut diberi paparan radiasi ponsel semala sembilan jam per hari. 11 di antara 540 tikus percobaan kemudian teridentifikasi memiliki tumor otak. 19 ekor lainnya memiliki kanker yang berhubungan dengan jantung, yang juga bisa ditemukan pada syaraf akustik.
Jenis radiasi yang disebarkan oleh ponsel bukanlah jenis yang sama, yang bisa menimbulkan kanker karena dianggap terlalu lemah untuk mempengaruhi perubahan DNA. Menurut para peneliti, tikus-tikus pejantan yang memiliki tumor tersebut kemungkinan adalah sebuah kebetulan saja. Namun semuanya kembali kepada publik untuk menilainya.
Pendapat mengenai radiasi ponsel bisa menimbulkan kanker memang terus memicu perdebatan. Namun banyak pihak menolak anggapan bahwa ponsel bisa membuat seseorang mengidap kanker. Menurut penelitian yang dilakukan oleh industri wireless, CTIA, tidak ada pertumbukan yang signifikan dari pengidap kanker otak sejak tahun 1980, ketika ponsel mulai digunakan oleh publik.
Menurut Wall Street Journal, uji coba tersebut melibatkan subyek tikus besar dan kecil yang kemudian diberi pancaran radiasi GSM dan CDMA pada gelombang 900 MHz untuk tikus besar, serta 1900 MHz untuk tikus kecil. Hewan-hewan tersebut diberi paparan radiasi secara berkala dengan waktu 10 menit menyala dan 10 menit dimatikan, beritu seterusnya selama delapan belas jam sehari. Sumber : gopego.com
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.