Datangi Para Mantan Bupati Klungkung, Bupati Suwirta Luruskan Pemberitaan
Klungkung (Metrobali.com)-
Meluruskan pemberitaan yang selama ini dimuat di beberapa media cetak terkait ucapannya dalam Muscab VIII BPC Gapensi Klungkung, yang menyatakan bahwa dirinya tidak seperti kepemimpinan Bupati era sebelumnya, Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta bertemu sejumlah mantan Bupati Klungkung.Pertemuan berlangsung di Puri Smarabawa, Klungkung, Senin (15/6).
Hadir dalam pertemuan tersebut mantan Bupati Klungkung, Tjokorda Gde Ngurah dan Tjokorda Gde Agung serta sejumlah keluarga mantan Bupati lainnya. Dihadapan mantan Bupati dan keluarga mantan Bupati lainnya, Bupati Suwirta menjelaskan kronologis yang sebenarnya. Bupati Suwirta menyampaikan, pernyataan tersebut sejatinya merupakan kutipan sebagian dari pernyataan yang disampaikan dalam sambutannya pada Muscab VIII BPC Gapensi Klungkung. Kutipan tersebut selanjutnya ditulis dalam rilis yang dibuat staf di Bagian Humas dan Protokol Setda Kabupaten Klungkung.
Bupati Suwirta, pada pertemuan tersebut menyampaikan yang pada intinya agar tidak ada lagi diantara kita, ataupun masyarakat, menyebut lagi dan membandingkan pendahulu kita. Tidak ada niat sedikit pun untuk menjelek-jelekkan para pendahulunya. Dan berharap Setelah pertemuan ini tidak ada lagi kesalahpahaman akibat kesalahan komunikasi.
“Selaku pimpinan saya mewakili staf semua minta maaf kepada para Bupati Klungkung sebelumnya, atas kesalahan yang dilakukan staf Humas dan Protokol terhadap kutipan sambutan yang dibuat” kata I Nyoman Suwirta.
Dan kedepan minta kepada Kabag Humas Protokol I Wayan Parna untuk berhati-hati dan selalu mengontrol kinerja stafnya.
Sementara itu, Kabag Humas dan Protokol, Wayan Parna pada pertemuan itu mengakui kekeliruan yang dilakukan stafnya. Menurut Parna, kekeliruan tersebut terjadi saat rilis yang ditulis salah seorang stafnya mengutip setengah dari pernyataan Bupati Suwirta dalam memberikan sambutan atau yang dikutif tidak lengkap. Humas-MB
1 Komentar
Seharusnya Bupati tdk usah memberikan penjelasan apa-apa lagi harus minta “MAAF”, jangan bilang salah paham, tdk ada maksud seperti itu dll, yang jelas Bupati SALAH ucap, tidak perlu lagi kata maksudnya, jeg tetep I Bupati pelih.