jk 2

Jakarta (Metrobali.com)-

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan Presiden Joko Widodo memiliki pertimbangan sendiri terkait rencana perombakan susunan atau “reshuffle” dalam Kabinet Kerja, meskipun banyak kabar beredar terkait rencana tersebut.

“Ya tentu memang banyak yang berbicara, tapi kan tentu Presiden akan mempertimbangkan waktunya, siapa saja, karena mencari yang lebih kan tidak gampang juga,” kata Kalla di Istana Wakil Presiden Jakarta, Jumat (8/5).

Dia menegaskan kewenangan merombak susunan Kabinet Kerja merupakan hak Presiden Jokowi, sehingga kabar yang beredar di media massa bukan menjadi penentu kapan “reshuffle” tersebut dilakukan.

“Yang menentukan ‘reshuffle’ itu kapan, siapa dan waktunya itu kan Presiden, bukan media. Media silakan berbicara, tetapi pada akhirnya yang memutuskan ya Presiden,” tambahnya.

Hingga saat ini, lanjut Kalla, belum ada pembicaraan lebih lanjut antara dia dengan Presiden Joko Widodo terkait rencana perombakan tersebut.

Wapres membenarkan adanya rencana perombakan susunan Kabinet Kerja karena diperlukan peningkatkan kerja dalam pemerintahan.

“Ya tentu dalam waktu ke depan ini, karena banyak perlu peningkatan kinerja tentu dibutuhkan orang-orang yang sesuai dengan kemampuannya,” kata Kalla di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Senin.

Dia juga enggan merinci lebih lanjut kriteria menteri yang akan digeser maupun dicopot jabatannya dari Kabinet Kerja. Dia juga belum memastikan waktu pelaksanaan perombakan tersebut.

“Belum kita bicarakan, waktunya juga belum. Tentu pada waktunya apabila dipandang perlu. Belum ada pembicaraan (lebih lanjut),” katanya.

Sebelumnya, Wapres mengatakan perlu dilakukan evaluasi terhadap para menteri di Kabinet Kerja dan memandang perlu dilakukan perombakan jika kebutuhan mendesak.

“Ya menteri-menteri itu tentu dievaluasi. Reshuffle atau tidak itu tergantung pada kebutuhan dan masalah Pemerintah, bukan tergantung pada survei,” ujarnya. AN-MB