Denpasar (Metrobali.com)-

Kurikulum pendidikan nasional kini tengah diperbaiki dan akan dirombak secara total sesuai tuntutan perkembangan informasi teknologi global. Secara konseptual kurikulum baru ini lebih mengedepankan nilai budaya secara tematik, serta jumlah mata pelajaran dipadatkan dan berlaku untuk semua jenjang pendidikan dari pendidikan dasar, menengah sampai pendidikan tinggi.

Perbaikan kurikulum baru ini melibatkan tim dari Kemendikbud dan para pakar pendidikan. Sedangkan, untuk uji coba publik, akan dilaksanakan awal bulan kedua tahun depan dan mulai berlaku tahun ajaran 2013/2014 mendatang. Diharapkan, kurikulum baru ini nantinya mampu memberi ruang gerak secara terbuka bagi pengembangan ekspresi masyarakat sekolah, sehingga potensi peserta didik (siswa) dapat semakin meningkat.

Kabid Pendidikan Menengah Disdikpora Kota Denpasar, Drs. I WayanSupartha, Minggu (30/9) kemarin mengatakan bahwa kurikulum pendidikan nasional yang baru nanti harus mampu mengimbangi perkembangan ilmu pengetahuan. Di samping itu, para guru sebagai perantara penyampai materi dari kurikulum baru itu pun dituntut harus lebih inspiratif.

Diakuinya, ini artinya peran guru sebagai ujung tombak dan eksekutor perantara materi dari kurikulum baru itu semakin penting dalam pembangunan pendidikan ke depannya. “Guru jangan hanya mengajar saja, tapi harus mampu menjadi inspirator. Artinya mampu menginspirasi para peserta didiknya (siswa) secara konkret dan berkesinambungan,” tegasnya.

Pendapat senada juga diungkapkan oleh, dosen Undiksha, Singaraja, Dr. Ketut Margi, yang mengakui bahwa perbaikan atau perombakan kurikulum pendidikan nasional yang kini dilakukan oleh Kemendikbud dan para pakar pendidikan dijamin tak akan memberi dampak signifikan tanpa didukung para guru yang kompeten.

Maka itulah, katanya, uji kompetensi guru (UKG) harus lebih ditingkatkan. Karena hal ini sangat relevan dalam mendukung pelaksanaan kurikulum pendidikan nasional tahun depan. “Dengan materi mata pelajaran dan cara mengajar yang benar, peran inspirator para guru menjadi penting dalam pembangunan pendidikan ke depannya,” tegasnya.

Lebih jauh, Ketua Dewan Pendidikan Kota Denpasar, Putu Rumawan Salain menambahkan bahwa kurikulum baru memang harus diimbangi dengan para guru pendidik yang lebih inspiratif. Namun, selain itu juga para peserta didik (siswa) pun dituntut harus lebih aktif dan mandiri dalam mengembangkan potensi dalam dirinya. Sehingga mampu tampil menjadi pribadi yang berkualitas dan unggul serta siap bersaing secara mandiri dalam kancah informasi dan teknologi global. “Jadi harus ada sinergi antara kurikulum, para guru dan siswa dalam meningkatkan mutu pendidikan nasional ke depannya,” tegasnya. IJA-MB