img_20170106_154407

Denpasar, (Metrobali.com) –

Terjadinya eksekusi tanah seluas 94 are di Desa Serangan pada tanggal 03 Januari 2017 berdampak pada  36 rumah rata dan 50 KK atau sekitar 192 jiwa kehilangan tempat tinggal. Hal ini mengakibatkan mereka harus mengungsi baik ke kerabat terdekat maupun menempati tenda-tenda pengungsian yang ada di sekitar Lapangan Kapten Wayan Bulit Serangan. Dalam kaitan ini Palang Merah Indonesia (PMI) PMI Provinsi Bali didukung PMI Kota Denpasar telah melakukan berbagai upaya untuk memberikan bantuan bagi masyarakat terdampak.

Secara efektif mulai tanggal 4 Januari 2017, PMI telah membuka Posko yang memberikan pelayanan informasi baik kepada masyarakat maupun lintas sektor terkait. Kegiatan pelayanan air bersih juga dilakukan dengan pengerahan 1 Unit Water Tank, dan 2 titik distribusi air (tangki air) untuk masyarakat. Sampai dengan tanggal 11 Januari 2017, PMI telah mendistribusikan air bersih sebanyak 49.600 liter kepada masyarakat Kampung Bugis Serangan.

Kegiatan lainnya yang dilaksanakan PMI yaitu pelayanan kesehatan dan ambulans untuk memberikan layananan kesehatan maupun emergensi jika diperlukan. Sampai sejauh ini, 74 orang masyarakat telah mendapatkan pelayanan kesehatan dan ambulans dari PMI. Selain itu, bersama dengan Dinas Sosial PMI mendirikan sebanyak 10 (sepuluh) tenda baik yang dipergunakan untuk para pengungsi, posko informasi sampai dengan tempat ibadah/belajar. Sampai saat ini, masih terdapat 26 KK atau 108 jiwa yang mengungsi Lapangan Kapten Bulit dari 50 KK atau 192 jiwa masyarakat terdampak.

Sedangkan untuk mengurangi rasa trauma khususnya bagi anak-anak, PMI juga melakukan kegiatan berupa dukungan psikososial dimana per harinya rata-rata 10-20 anak-anak terlibat dalam kegiatan ini. Dalam kaitan ini, PMI juga berkesempatan mendatangkan Artis/musisi yang juga Sukarelawan PMI I Made Nanoe Biroe untuk menghibur anak-anak pengungsi. PMI juga mendapat kepercayaan dari Posko Bantuan Masjid As Syuhada dalam kaitan pendampingan untuk membantu set up/pengaturan gudang agar memenuhi kaedah logistik dan pergudangan.

Dalam respon kejadian tersebut, PMI setiap harinya telah memobilisasi rata-rata 20-30 orang Sukarelawan yang berasal dari unit-unit Sukarelawan yang ada di Kota Denpasar dan Badung. Dan mulai tanggal 11 Januari 2017, PMI akan mulai mengurangi jumlah personilnya karena masyarakat sudah mulai beraktifitas normal mulai dari sekolah, bekerja sampai dengan melaut.

 

PMI dalam kaitan ini telah berkomitmen untuk membantu para pengungsi dengan tetap berkoordinasi dengan lintas sektoral terkait serta perangkat setempat baik Kepala Desa maupun Kepala lingkungan. Dan sebelumnya PMI juga telah menyusun Rencana Operasi (Renops) untuk pelaksanaan respon sampai tanggal 17 Januari 2017 dan untuk selanjutnya akan dievaluasi apakah diperlukan operasi lanjutan atau akan ditutup berdasarkan kondisi yang ada pada saat tersebut. TK-MB