INOVASI DAN KREATIFITAS ASN DIHARAPKAN BERDAMPAK BAGI REFORMASI BIROKRASI DAN SISTEM PELAYANAN PUBLIK

_DSC3333Denpasar (Metrobali.com)-

Inovasi dari Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan pemerintahan sangat diperlukan dalam mendukung reformasi birokrasi seperti yang telah dicanangkan oleh pemerintah dan selain juga merupakan upaya perbaikan sistem pelayanan kepada publik. Demikian disampaikannya saat mendengarkan paparan karya ilmiah dari 6 finalis yang berasal  dari para pejabat eselon 3 dan 4 yang masuk dalam tiga besar di lingkungan Pemprov Bali. di ruang rapat Guberner pada Kamis, (14/7). Menurutnya dalam paparan ke enam finalis tersebut sudah mengandung nilai inovasi yang nantinya akan mempermudah birokrasi pelayanan di lingkungan Pemprov Bali. Selain inovasi, Pastika juga menekankan kreatifitas yaitu dengan membuat perubahan ke arah yang lebih baik. “Setiap inovasi membutuhkan kreatifitas, sehingga suatu program bisa berjalan dengan baik sekaligus tepat sasaran,” ungkapnya. Namun, dia mengingatkan jajarannya dalam menerapkan kedua nilai itu dalam bekerja hendaknya jangan sampai melupakan NSPK (Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria). Sehingga apa yang kita kerjakan juga tidak keluar dari aturan birokrasi yang bisa menimbulkan berbagai persoalan kelak.

Lomba karya ilmiah ini sendiri merupakan sebuah inovasi Pemprov Bali dalam memacu para ASN nya untuk berkreativitas dan membuat perubahan ke arah yang lebih baik. “Seharusnya langkah ini dilaporkan kepada Menteri PAN dan RB, ini sebuah inovasi kita memacu semangat para ASN kita untuk berkarya sehingga provinsi lain juga bisa mengetahui” imbuhnya. Selanjutnya dia juga berharap ke depan langkah ini bisa digunakan sebagai acuan para jajarannya untuk mendapatkan promosi jabatan. “Jadi jika ada eselon IV mau naik ke eselon III harus menulis karya ilmiah tentang program dan inovasi mereka ketika menjabat, begitupun seterusnya untuk eselon III yang ingin naik menjadi eselon II,” beber orang nomor satu di Bali ini. Dengan langkah ini, dia berkeinginan orang-orang yang memegang jabatan di Pemprov Bali adalah orang yang benar-benar capable dan mempunyai kredibilitas sehingga bisa membawa Bali menuju Bali Mandara. “Saya yakin ke enam orang ini merupakan yang terbaik di antara yang baik, jadi saya harap hasil tulisan mereka bisa berguna untuk sistem birokrasi dan pelayanan publik kita ke depan,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Prov Bali yang juga sekaligus sebagai koordinator lomba karya tulis ilmiah, IB Sedhawa melaporkan jika penentuan finalis karya tulis ilmiah ini sudah melalui proses penilaian yang ketat. Tim penilai yang diketuai oleh Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Cokorda Ngurah Pemayun, terdiri dari unsur kepala dinas di lingkungan prov Bali sekaligus para widyaiswara. Disamping itu, para tim penilai juga sudah mengantongi sertifikat penilai dan sudah teruji, sehingga dia yakin hasil penilaian kali ini benar-benar bisa dipertanggungjawabkan. Sedhawa menambahkan jika para finalis ini rata-rata sudah mengikuti pendidikan dan pelatihan kepemipinan pola baru, sehingga sudah terkandung nilai inovasi dan kreatifitas dalam karya-karya mereka.

Dalam acara pemaparan pada sore itu terdapat enam finalis tiga besar yang terdiri dari tiga finalis karya tulis ilmiah eselon III dan tiga dari eselon IV. Adapun nama-nama finalis eselon III yang berkesempatan memaparkan karya tulis ilmiahnya di depan Gubernur adalah Dewa Ayu Puspa Dewi, ST, Kepala Bidang Pengkajian dan Jasa Konstruksi pada Dinas Pekerjaan Umum Prov Bali dengan judul tulisan “Pengelolaan Jaringan Utilitas Terpadu pada Infrasturktur Jalan di Provinsi Bali (Studi Kasus Kota Denpasar)”, Gede Pramana, ST, MT, Kepala UPT. Pengelolaan Air Limbah pada Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali yang memaparkan tentang “Meningkatnya Pelayanan Pengelolaan Air Limbah Terpadu untuk Menciptakan Lingkungan Sehat”, dan yang terakhir adalah DR. Made Wiryani, SH, MH, Kepala Bagian HAM dan Bantuan Hukum pada Biro Hukum dan HAM Setda Bali dengan karya tulis ilmiah yang berjudul “Program Pemenuhan Hak atas Kesejahteraan Masyarakat Bali dalam Pasar Modal Melalui Rekonstruksi Produk Hukum Daerah”. Sementara tiga finalis dari eselon IV yang berkesempatan memaparkan adaalah Ir. Ketut Soma, Kepala Seksi Lahan dan Perkebunan Air pada Dinas Perkebunan Provinsi Bali dengan judul karya tulis “Pengolahan dan Pemanfaatan Limbah Kopi Sebagai Pupuk Organik Plus dan Pakan Ternak Berkualitas dalam Rangka Optimasi Lahan Kopi Arabika Secara Terpadu dan Terintegrasi, yang kedua berkesempatan memaparkan adalah Gede Ari Utama, SE, M.Si, Kepala Sub Bidang Jabatan Struktural pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali dengan judul “Pemecahan Masalah Berbasis Elektronik (E-Solution), dan yang terakhir berkesempatan adalah Ida Ayu Made Sutariani, SS, M.Si, Kepala Sub Bagian tata Usaha UPT. Museum Bali pada Dinas Kebudayaan provinsi Bali yang memaparkan karyanya yang berjudul “Komunitas Online ‘Sahabat Museum Bali’ di Media Sosial Menuju Bali yang Inklusif”. AD-MB