Mangupura (Metrobali.com)-

Bonsai merupakan miniature tanaman yang mempunyai nilai seni dan indah serta juga memiliki nilai ekonomis yang bisa diperjualbelikan, disamping mampu memberikan manfaat edulatif atau pengetahuan tentang botani serta jenis pohon yang ada di dunia melalui pembuatan dan dibentuk miniature sehingga pelestarian tersebut memberikan pelajaran bagi generasi muda untuk lebih mengenal beragam jenis tanaman yang tumbuh di Bali maupun daerah lain di Indonesia.

Hal tersebut diungkapkan  Bupati Badung A.A.Gde Agung saat membuka Kontes Bonsai Nasional Utama di Kabupaten Badung, bertempat  di Jaba Pura Lingga Bhuwana Puspem Badung, Jumat (16/11). Dalam kesempatan tersebut hadir pula Wakil DPRD Badung I Ketut Suiasa dan I Made Sunartha ,Sekretaris Daerah Kab. Badung Kompyang R. Swandika, Ketua TP PKK Kab. Badung Ny. Ratna Gde Agung, Ketua WHDI Badung Ny. Sudikerta, Ketua Dharma Wanita Persatuan Ny. Kompyang R.Swandika, jajaran SKPD se Kab. Badung serta para penggemar dan pencinta bonsai.

Bupati Gde Agung juga menambahkan bahwa dengan pertumbuhan penduduk dan maraknya penggunaan fasilitas kepariwisataan menyebabkan banyak lahan yang subur beralih fungsi. Pohon-pohon besar ditebang sehingga banyak jenis pohon/spesies tanaman menjadi langka. Karena hal tersebut maka ditengah-tengah kegelisahan akan punahnya berbagai jenis dan spesies tanaman, maka  di Kabupaten Badung dan di Provinsi Bali terbentuklah Perkumpulan Penggemar Bonsai Nasional (PPBI) dan juga Perkumpulan Penggemar dan Pencinta Tanaman (PPPT) yang merupakan perkumpulan yang konsen atau berkomitmen melestarikan lingkungan.

“Dengan mencintai bonsai berarti sudah ikut melestarikan lingkungan sehingga terwujud suasana nyaman dan indah, serta mampu mewujudkan Badung yang Bersih, Hijau dan Berbunga  “ucapnya.

Pada kesempatan itu pula Bupati Gde Agung sangat memberikan apresiasi atas terselenggaranya kontes bonsai ini dan diharapkan mampu menggugah makin tumbuh dan berkembangnya minat masyarakat untuk mencintai bonsai sehingga mampu mewujudkan alam lingkungan yang hijau dan lestari untuk kelangsungan kehidupan dimasa yang akan datang. Pembukaan kontes ditandai dengan peletakan bonsai secara simbolis oleh Bupati Badung Gde Agung dan pengguntingan pita oleh Ketua TP.PKK Badung Ny. Ratna Gde Agung.

Dibagian lain Kepala Inspektorat Kabupaten Badung Wisnu Bawa Temaja selaku Ketua panitia penyelenggara melaporkan bahwa kontes bonsai ini dilaksanakan dalam rangka memeriahkan HUT Mangupura ke-3. Kontes bonsai nasional kali ini diikuti peserta mencapai 563 bonsai yang terdiri dari kelas prospek sebanyak 196 bonsai, kelas regional 250 bonsai, kelas madya 88 bonsai serta kelas utama diikuti 29 bonsai. Jenis bonsai yang mendominasi  pada kontes ini yaitu jenis Santigi, Ficus dan Sancang.

Lanjut dikatakan bahwa peserta yang ikut meramaikan kontes ini adalah perwakilan PPBI cabang se-Bali serta hadir pula perwakilan peserta dari Jawa Timur dan Lombok. Sedangkan peserta bursa yang hadir berjumlah 19 stand. Kontes akan dilaksanakan dari tanggal 14 s/d 22 Nopember 2012 dengan mengusung tema “Badung Bersih,Hijau dan Berbunga”.  Bonsai tidak hanya digemari oleh masyarakat Indonesia tapi juga menjadi salah satu kegemaran yang universal. Adanya nilai ekonomis pada bonsai akan bisa menjadi salah satu alternative untuk meningkatkan ekonomi masyarakat melalui upaya pengembangan bahan dan juga seni pembentukannya.”Semoga kontes ini mampu memberikan banyak manfaat bagi masyarakat luas dan masyarakat Badung pada khususnya” harapnya. IKA-MB