Jakarta, (Metrobali.com)-

Jajaran pimpinan PPI Dunia Kabinet Cendekia Apik bersilaturahmi dengan Panglima TNI, Jenderal TNI Andika Perkasa, S.E., M.A., M.Sc., M.Phil., Ph.D di kawasan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (10/8). Pertemuan ini membahas tentang peran Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia di kancah internasional dan nasional.

Koordinator PPI Dunia Faruq Ibnul Haqi mengatakan bahwa anggota PPI Dunia saat ini tersebar di 60 negara seluruh dunia dan akan bertambah dua negara lagi pada saat penetapan kongres PPI Dunia nanti. Dengan beranggotakan lebih dari 120 ribu pelajar di luar negeri, ini adalah potensi yang luar biasa dari berbagai macam multidisiplin ilmu yang sedang dipelajarinya. Faruq menambahkan bahwa saat ini ada beberapa pengurus PPI yang sedang melakukan riset tentang nuklir, pengembangan vaksin, kedokteran, hingga artificial intelligent (AI).

“Jika melihat potensi besar ini dan dapat dikelola secara benar, saya yakin anggota PPI ini akan mampu memberikan kontribusi terbaiknya dalam pembangunan bangsa serta membersamai Indonesia Emas 2045,” ujar Faruq yang merupakan kandidat doktor perencanaan wilayah dan kota dari University of South Australia, Adelaide.

Faruq juga menambahkan untuk mencapai cita-cita Indonesia Emas 2045 bukanlah hal yang mudah. Menurut alumni Arsitektur Universitas Islam Indonesia (UII) angkatan 2004 ini, dibutuhkan kolaborasi oleh semua elemen pentahelix. Apalagi dengan melihat tantangan geopolitik internasional seperti perang Rusia Ukraina, persoalan Laut Cina Selatan, hingga perselisihan Tiongkok-Taiwan.

“Dengan kondisi geopolitik Internasional yang sulit ditebak, pelajar Indonesia di luar negeri harus bisa berperan selain sebagai duta bangsa juga sebagai nation’s first line of defence,” ungkap Faruq.

Merespon hal tersebut, Panglima TNI Andika Perkasa menyampaikan anggota PPI adalah pelajar yang sangat beruntung bisa melanjutkan studi di luar negeri karena tidak semua orang bisa melanjutkan studi di mancanegara. Oleh karenanya, Andika berpesan agar pelajar Indonesia di luar negeri berperan penting dalam pembangunan sesuai dengan ilmu yang dimilikinya.

“Melihat potensi yang luar biasa dari anggota PPI di luar negeri ini, saya sangat mendukung potensi tersebut bisa dikontribusikan untuk pembangunan Indonesia ke depannya,” tukas Andika.

Andika juga mengatakan studi di luar negeri tentu akan memperkaya pengalaman, menambah wawasan global, serta dapat membangun jejaring internasional. Minimal tiga manfaat nilai ini bisa dimaksimalkan untuk kontribusinya terhadap Indonesia.

Turut serta pimpinan PPI Dunia lain dalam silaturahmi tersebut, diantaranya Sekjend Ika Yuwiani Puspasari, Bendahara Umum Khoirul Umam Hasby, Direktur Felari Zafran Arif, Kabiro SPIHK Andasmara Rizki, dan Ketua Komisi Pendidikan Budy Sugandi. (r-MB)