Denpasar (Metrobali.com)-

500 kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dewan Perwakilan Wilayah Bali menggelar aksi demonstrasi. Aksi mereka mulai dari Kantor DPW PKS Bali di kawasan Renon, Denpasar.

Ratusan kader PKS yang langsung dipimpin Ketua DPW PKS Bali, H Mujiono menggelar aksi long march jalan mundur. Menurut Mujiono, aksi ini digelar serentak oleh kader PKS se-Indonesia.

Aksi yang digelar sore hari di perempatan Sudirman itu untuk menolak rencana pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

“Ini salah satu bentuk perjuangan kami, gerakan serentak nasional di 33 provinsi. Ada beberapa hal yang jadi pemikiran bersama, kepedulian kami terhadap bangsa,” imbuh Mujiono, Jumat 31 Mei 2013.

Menurut dia, rencana pemerintah menaikkan harga BBM adalah sesuatu yang tidak tepat. Secara timing, katanya, rencana kenaikan harga BBM sangat dekat dengan hari raya Lebaran dan tahun ajaran baru siswa. “Jelas itu memberatkan rakyat. Ini harus dikoreksi,” tegas dia.

Apalagi, katanya, di tataran global minyak dunia tidak fluktuasi harga minyak dunia. “Tiba-tiba kita dikejutkan dengan kenaikan BBM,” katanya.

Rencana kenaikan harga BBM itu dibarengi dengan penyiapan Bantuan Langsung Tunai (BLT). “Agak tendensius. Tawaran kami maksimalkan kenaikan pajak. Itu tanggung jaweab kita. Begitu banyak pos anggaran yang bisa jadi silva tapi didiamkan, diiendapkan,” paparnya.

BBM, kata Mujiono, merupakan kebutuhan hajat hidup orang banyak. Maka, rencana kenaikan harga BBM harus ditinjau ulang. “Ini harus koreksi bersama. BBM kebutuhan hajat hidup orang banyak. Akan berdampak signifikan. Kita akan alla out menolak kenaikan harga BBM. SBY lari ke luar negeri. Pengecut!” kata Mujiono. BOB-MB