Foto: Acara “Dialog Interaktif Desain Kreasi Busana Adat ke Kantor Pakem Bali” yang digelar di Aula Sekretariat Kantor DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali, Minggu (9/5/2021).

Denpasar (Metrobali.com)-

DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali menggelar “Dialog Interaktif Desain Kreasi Busana Adat ke Kantor Pakem Bali” Indonesia Berkepribadian Dalam Kebudayaan Memantapkan Implementasi Nangun Sat Kerthi Loka Bali di Aula Sekretariat Kantor DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali, Minggu (9/5/2021). Acara Dialog Interaktif serangkaian berbagai program kegiatan memperingati HUT ke-48 PDI Perjuangan.

Dialog Interaktif menghadirkan Keynote Speaker Putu Putri Suastini Koster, selaku Pembina Perempuan Sarinah DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali, istri ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali sekaligus istri Gubernur Bali I Wayan Koster. Putri Suastini Koster juga merupakan Ketua Dekranasda Provinsi Bali dan Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali.

Materi juga dibawakan sejumlah narasumber seperti Prof Tjok Istri Ratna C.S.,(peneliti fashion Ketua Jurusan Desain Mode ISI Denpasar), A.A. Ngurah Mayun (praktisi mode, dosen desain mode ISI Denpasar) dengan moderator Sukadana Karang.

Acara yang dikoordinir Koordinator Acara Ni Wayan Sari Galung, Ni Made Rahayuni, Putu Prida Dewi ini diikuti generasi muda yang mayoritas kaum perempuan dan ditayangkan juga secara online. Para peserta sangat antusias dengan acara ini.

Putu Putri Suastini Koster, selaku Pembina Perempuan Sarinah DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali, istri ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali sekaligus istri Gubernur Bali I Wayan Koster, mengungkapkan rasa bangganya DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali mampu menjadi partai pelopor mengangkat, melestarikan dan menggaunkan kembali produk-produk lokal busana adat seperti kain tenun endek Bali dan menyediakan wadah bagi generasi muda berkreasi melalui “Lomba Desain Kreasi Busana Adat Ke Kantor Pakem Bali” ini.

“PDI Perjuangan benar-benar menerapkan ajaran Tri Sakti Bung Karno. Saat kader PDI Perjuangan Bapaka Wayan Koster menjadi Gubernur Bali, Pergub dan Perda serentak seluruh kader Partai melaksanakan dan mengawalnya. Saat Perda Pergub tidak diimplementasikan maka hanya di atas kertas, jadi macan ompong,” ungkap Putri Suastini Koster juga merupakan Ketua Dekranasda Provinsi Bali dan Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali.

Ia pun mengajak segenap lapisan masyarakat Bali utamanya generasi muda Bali untuk terus melestarikan, menggunakan kain endek Bali sesuai pakem untuk peruntukannya apakah ke pura ataupun ke kantor.

“Landasan busana ke pura etika dan estetika. Kalau ke pura buat yang lebih simpel dan religious. Kalau yang ke kantor beda lagi, bisa dimodifikasi,” tuturnya lantas berharap produk tenun endek lokal Bali bisa semakin berdaya saing dan tidak kalah dengan produk endek yang dibuat di luar Bali.

Acara Dialog Interaktif ini merupakan bagian dari “Lomba Desain Kreasi Busana Adat Ke Kantor Pakem Bali” yang telah digelar sebelumnya dan para pemenang sekaligus diumumkan dalam kesempatan acara ini. Pemenang lomba kali ini antara lain, Juara 1 Ni Putu Nirmala Dewi Widhiasih  dari Universitas Udayana, Juara 2 I Made Trisna Resyawari dari SMKN 2 Sukawati, Juara 3 Fesya Putri Efendi SMKN 4 Denpasar.

Ni Wayan Sari Galung selaku Koordinator Acara Dialog Interatif dan Ketua Panitia “Lomba Desain Kreasi Busana Adat Ke Kantor Pakem Bali” menjelaskan dialog interaktif ini untuk memberikan wawasan dan berbagai pengalaman serta pengetahuan terkait desain kreasi busana adat ke kantor pakem Bali.

Kegiatan ini juga bertujuan sebagai wadah bagi generasi muda untuk membangkitkan kembali produk-produk lokal melalui desain kreasi busana adat ke kantor pakem Bali, salah satunya kain tenun ikat Endek.

“Dialog interaktif ini memberikan wawasan tentang desain kreasi busana adat ke kantor pakem Bali. Harapannya bisa nmemberikan ilmu dan inspirasi bagi peserta dan mereka bisa berkreasi di rumah. Kami juga ingin mencetak desainer muda baru yang mampu mempertahankan pakem Bali,” terang Sari Galung yang juga Anggota DPRD Bali Dapil Denpasar dari PDI Perjuangan ini.

Ia juga menjelaskan “Lomba Desain Kreasi Busana Adat Ke Kantor Pakem Bali” ini dilaksanakan sebagai rangkaian perayaan HUT ke-48 PDI Perjuangan yang bertemakan “Indonesia Berkepribadian Dalam Kebudayaan” sekaligus sebagai upaya memantapkan Implementasi Program Nangun Sad Kerthi Loka Bali.

Tentunya hal ini sebagai tanggung jawab kader Partai dan simpatisan dalam mengimplementasikan Peraturan Gubernur (Pergub) Bali Nomor 79 tahun 2018 terkait  penggunaan busana adat Bali sesuai etika dan estetika budaya Bali dan karakter bangsa, dan Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 04 tahun2021 tentang Penggunaan Kain Tenun Ikat atau Endek Bali.

“Sebagai Kader PDI Perjuangan, kami merasa bertanggung jawab untuk melestarikan Budaya Bali dan mensosialisasikan penggunaaan busana adat yang sesuai dengan pakem, dimana dalam pakem tersebut terkandung filosofi mendalam yg menjadi warisan serta tradisi para leluhu,” ungkap Sari Galung yang kini bertugas di Komisi IV DPRD Bali ini.

Kegiatan lomba ini juga memberikan kesempatan Berkreasi pada generasi muda untuk menuangkan bakatnya walau dalam situasi pandemi dan dalam upaya meningkatkan kreativitas anak anak sekolah dan mahasiswa, sekaligus melestarikan keragaman kebudayaan bangsa terutama busana adat pakem Bali secara berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan program pemerintah dalam membangun karakter bangsa yang Berkepribadian dalam Kebudayaan,

Lomba ini melibatkan 9 DPC PDI Perjuangan Kabupaten/Kota dengan total peserta 136 orang yang terdiri dari pelajar SMA/SMK dan mahasiswa. Kegitan lomba diawali dengan Technical Meeting via ZOOM pada tanggal 6 April 2021 kemudian dilanjutkan dengan penyetoran Desain ke masing masing-masing DPC pada tgl 21 April 2021.

Penilaian lomba dilaksanakan pada tanggal 28 April 2021 di kantor DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali dengan melibatkan dewan juri yang sudah profesional di bidang desain busana. Pengumuman pemenang dirangkaian dengan Dialog Interaktif hari ini untuk lebih memahami tentang kain tenun Bali dan bagaimana mendesain busana adat Bali yang dibawakan oleh narasumber yang sudah sangat kompeten.

Pemenang dalam lomba ini nantinya harus mengimplementasikan desain kreasinya dalam bentuk busana siap pakai dan rencananya akan diperagakan pada puncak peringatan bulan Bung Karno, Juni 2021 mendatang. Setiap pemenang berhak atas hadiah uang tunai dan piagam penghargaan dan semua peserta mendapat piagam. Kegiatan Lomba terlaksana dengan biaya gotong royong  kader PDI Perjuangan.

“Besar harapan kami kegiatan lomba ini juga menjadi bagian dari kegiatan untuk membangkitkan perekonomian di Bali khususnya Busana Adat Bali. Serta kami juga berharap desain-desain peserta lomba bisa dipakai Instansi pemerintah maupun swasta dan kader kader PDI Perjuangan,” pungkas Sari Galung.

Dalam Dialog Interaktif ini tampak hadir pula Walikota Denpasar IGN Jaya Negara yang juga Sekretaris DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali, Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Bali Dewa Made Mahayadnya selaku Koordinator Umum Panitia HUT ke 48 PDI Perjuangan di Provinsi. Hadir pula Sagung Antari selaku istri dari Sekertaris DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali sekaligus istri Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara; Ayu Kristi Wibawa istri Wakil Walikota Denpasar Kadek Agus Arya Wibawa. (wid)