Denpasar (Metrobali.com)

 

Tiga warga Timor-Leste terlantar di Bali akibat gagal berangkat ke Lisboa Portugal namun ketika hendak berangkat dari Timor Leste setelah booking tiket Pesawat Citylink tujuan dari Timor-leste ke Denpasar dan dari Denpasar ke Lisboa, dalam perjalan terjadi masalah ‘turbulensi’ sehingga yang semulanya hendak ke Denpasar akhirnya didaratkan ke Kupang sehingga terpaksa mereka tidak jadi berangkat yang seharusnya mereka barangkat tadi malam (Senin 23/1) ke lisboa.

“Dampak dialihkannya pendaratan ke Bandara Kupang pesawat sehingga menyebabkan terjadinya keterlambatan penerbangan dari Kupang ke Denpasar Bali. Kalau saja mereka tiba di Bali sesuai dengan jadwal normal dan menyediakan alternatif penerbangan pengganti seharusnya mereka bisa tiba lebih kurang pukul 3 sore sehingga tidak terlambat naik Turkish air penerbangan Pukul 21.05 wita,” kata Alberto Da Costa Ximenes, Pendamping ketiga pemuda tersebut. Selasa (24/1/2024).

Menurut Alberto, Seharusnya pihak CityLink bisa over penumpang lanjutan ke maskapai lainnya jika mereka masih ada penerbangan lanjutan ke Denpasar Bali, Akibatnya terpaksa mereka tiba di bandara I Gusti Ngurah Rai pkl 23.30 dan pesawat Turkish Air sudah ‘take off’ duluan.

Ketiga penumpang tersebut bernama Mario Dos Santos (warga Portugal), Nolasco Bosco Dos Santos (warga Timor Leste) dan Vogenus Dos Santos (warga Timor Leste)

 

Kelalaian terjadi akibat pihak CityLink yang tidak bertanggung jawab terhadap kenyamanan penumpangnya serta tidak memberikan alternatif penerbangan maskapai lain sebagai pengganti penerbangan, bahkan mereka sama sekali tidak mendapat hak makan di bandara begitu tiba dari kupang.

“Hari ini kami sudah datang ke bagian informasi citylink dan mereka mengatakan bahwa mereka tidak bertanggung jawab sepenuhnya karena hal-hal seperti ini tidak pernah ada sebelumnya, mereka hanya mengkonfirmasi pengaduan pelanggan saja kepada pihak citylink tentang masalah tiketnya masih berlaku atau tidak dan jangka waktunya sampai kapan dan tentang penambahan biaya dan sebagainya mereka sama sekali tidak bertanggung jawab.” Ujar Alberto warga indonesia yang mendamping mereka.

Sementara itu, sudah ada beberapa penumpang yang sama yang sudah berangkatkan ke Singapura dan Malaysia meskipun berangkat dengan pesawat yang sama yaitu Citylink. tetapi yang kami pertanyakan tadi adalah ini tentang Hak Asasi Manusia, hak mereka yang seharusnya tidak boleh ada diskriminasi apabila pihak Citylink bisa memberangkatkan orang lain maka pihak Citylink juga seharusnya bisa membantu mereka dengan hak dan cara yang sama dan seharusnya Citylink juga harus membantu mendapatkan hak mereka bertiga untuk bisa berangkat ke Lisboa Portugal.

“Dan besok kami akan terus menanyakan kembali sejauh mana mereka sudah berkomunikasi dengan pihak Pusat supaya masalah keadilan harus di terapkan supaya kita betul-betul menjaga nama baik Indonesia.” pungkasnya. (hd)