Denpasar (Metrobali.com)-

Masalah lingkungan hidup dalam era globalisasi dewasa ini sudah semakin kompleks, seperti penanganan sampah, tanah longsor, kekeringan, kebakaran dan lainnya. Menyikapi fenomena sosial itu sebanyak 25 guru dari jenjang pendidikan dasar hingga menengah di Kota Denpasar diberikan pembekalan tentang aksi peduli lingkungan hidup di Hotel Kedaton, Denpasar, Rabu (26/9) kemarin. Sebagai upaya menggugah para guru supaya mengajak peserta didiknya dari usia dini untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Sehingga tumbuh kesadaran cinta lingkungan hidup sejak dini.

Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Denpasar, AA Bagus Sudharsana berharap upaya pembekalan kepada para guru dari tingkat SD, SMP dan SMA/SMK ini nantinya mampu meningkatkan kepedulian anak didiknya terhadap lingkungan sekitarnya. Mulai dari pelaksanaan masa orientasi siswa (MOS) berbasis cinta lingkungan hidup seperti pemberantasan sarang nyamuk, lomba kebersihan sekolah, dan lainnya. “Demi peningkatan pemahaman publik terhadap lingkungan hidup sebagai penyangga kehidupan yang bersih dan sehat,” katanya.

Menurutnya, dalam mewujudkan sekolah peduli lingkungan tahun ini telah membawa empat sekolah di Kota Denpasar mencapai Adiwiyata Mandiri dan lima sekolah mencapai prestasi Adiwiyata Nasional. Ini artinya, kepedulian anak sekolah terhadap lingkungan hidup sudah mulai meningkat dan patut dipertahankan. Maka itulah, pembekalan ini harus terus ditingkatkan. “Agar informasi cinta lingkungan hidup dapat terus berlangsung secara berkelanjutan,” harapnya. IJA-MB