Denpasar (Metrobali.com)-
Menteri Pekerjaan Umum, DJoko Kirmanto menarget dalam kurun waktu lima tahun ke depan sebanyak 250 Tempat Pembuangan Akhir (TPA) akan selesai dibangun dan direvitalisasi di seluruh Indonesia. Rencana pembangunan itu, imbuh Djoko, telah dituangkan dalam RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah).
Menurut dia, TPA sebanyak itu dibangun sebagai bentuk kepedulian dan keseriusan pemerintah dalam penanganan persoalan sampah yang perlu mendapat perhatian serius. Kendati begitu, Djoko juga mengajak semua elemen itu mencurahkan perhatian terhadap persoalan sampah. “Termasuk pihak swasta, LSM dan seluruh masyarakat,” kata Djoko, usai membuka pertemuan Asian-Pacific Landfilling Symposium (APLAS) VII di Denpasar, Senin 8 Oktober 2012.
Oleh karena sudah tertuang dalam RPJM, Djoko berharap pembangunan 250 TPA di seluruh Indonesia itu dapat rampung pada tahun 2014 depan. Menurut dia, persoalan sampah kembali kepada perilaku manusia itu sendiri. Ia menyebut banyak sungai yang sudah tak berfungsi dengan baik karena dipenuhi sampah. Padahal, kata dia, sungai merupakan penyedia sumber bahan baku air minum. “Juga bisa dikonsumsi,” ingat dia.
Hampir di seluruh kota-kota besar, sambung Djoko, banyak sungai yang sudah tak berfungsi akibat gunungan sampah. Sebut saja misalnya Jakarta, Surabaya, Semarang dan kota besar lainnya. Kondisi sungainya sudah sangat parah akibat banyaknya sampah yang menggenang. Tentu saja hal ini kembali kepada kesadaran kebersihan warga akan lingkungan.
Atas hal itu, Djoko berharap pertemuan Asian-Pacific Landfilling Symposium (APLAS) VII dapat menghasilkan teknologi canggih mengatasi persoalan sampah. “Kita harap simposium ini bisa untuk menemukan teknologi pengolahan sampah yang lebih baik. Dengan begitu, kita harap persoalan sampah di Indonesia dapat ditangani dengan baik,” harap dia.
Sementara itu, Direktur Jenderal Cipta Karya, Budi Yuwono mengatakan, Kementerian PU telah menganggarkan dana sebesar Rp800 miliar, di mana sebagian dari dana itu untuk mengatasi persoalan sampah melalui pembangunan TPA.
Dana sebesar itu, imbuh dia, diperuntukkan pembangunan TPA baru dan revitalisasi TPA yang sudah ada. “Saat ini, dari target 75 persen sampah, baru 54 persen yang berhasil diangkut,” terang dia. BOB-MB