Panusunan Siregar

Denpasar (Metrobali.com) –

Angka Sementara (ASEM) produksi padi di Bali tahun 2014 sebesar 857.944 ton Gabah Kering Giling (GKG) atau mengalami penurunan sebesar 24.148 ton GKG atau 2,74 persen dibandingkan tahun 2013.

Penurunan terjadi pada surbround II (Mei-Agustus) sebesar 9.325 ton GKG atau 3,49 persen. Dan surbround III (September – Desember) sebesar 21.819 ton GKG atau 6,73 persen.

Sedangkan pada surbround I (Januari – Apri) terjadi kenaikan sebesar 6.996 ton GKG atau 2,41 persen. Penurunan produksi padi yang relatif tinggi terjadi di kabupaten Karangasem sebesar 8.571 hektar atau turun 11,48 persen.

Penurunan produksi padi di Bali selama tahun 2014 dominan disebabkan adanya penurunan luas panen sebesar 7.683 hektar atau 5,11 persen yang merata terjadi di semua kabupaten /kota dengan penurunan luas panen tertinggi terjadi di kabupaten Tabanan, seluas 4.747 hektar atau 11,40 persen.

“Ada dua faktor utama penyebab penurunan luas panen padi di Bali selama tahun 2014. Pertama adanya kekeringan dampak musim kemarau, tepatnya di bulan Juni -September terjadi perubahan iklim yang cukup ekstrim,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) provinsi Bali Panusunan Siregar dalam Berita Resmi Statistiknya belum lama ini.

Kedua, masalah pengairan atau ketersediaan air dan perbaikan saluran atau jaringan irigasi di beberapa tempat  seperti di kabupaten Gianyar.

Kendati luas panen dan produksi padi mengalami penurunan, namuan produktivitas justru mengalami kenaikan sebesar 1,46 kwintal atau hektar atau naik 2,49 persen yang disebabkan penggunaan pupuk organik maupun anorganik.SIA-MB