Dewa Wiarsa Raka Sandhi dan Wayan Jondra pada acara jumpa pers tadi siang

Denpasar (Metrobali.com)-

Sebanyak 16.190 petugas dari unsur perlindungan masyarakat (linmas) akan turut menjaga dan mengawasi pelaksanaan Pemilu 2014 di Bali agar berjalan dengan aman dan lancar.

“Saat hari pencoblosan, nanti di setiap TPS (tempat pemungutan suara) akan ada dua petugas linmas dan anggarannya sudah turun di KPU kabupaten/kota. Oleh karena di Bali total ada 8.095 TPS sehingga diperlukan 16.190 petugas linmas,” kata anggota KPU Provinsi Bali I Wayan Jondra, di Denpasar, Jumat (28/3).
Menurut dia meskipun dua petugas linmas ikut menjaga keamanan, namun mereka hanya dibolehkan memantau dari luar TPS sedangkan di dalam sudah ditangani oleh petugas KPPS.

“Untuk tugas-tugas detail dari linmas itu, sejauh ini kami masih menunggu surat edaran dari pusat. Apakah nanti termasuk ikut mengantarkan kotak suara hingga ke Panita Pemungutan Suara (PPS) ataukah bagaimana,” ujarnya.

Petugas linmas yang bertugas itu nanti mendapat surat keputusan (SK) dari KPU kabupaten/kota dan hingga saat ini masih dalam proses seleksi Kesbangpolinmas dan Satpol PP masing-masing kabupaten/kota.

“Meskipun linmas sudah di-SK-kan, kami harapkan masyarakat untuk turut mengawasi dan memantau, jangan sampai linmas maupun yang lainnya melakukan hal-hal yang tidak diinginkan saat pencoblosan hingga penghitungan suara,” kata Jondra.

Mantan Ketua KPU Kabupaten Badung itu berpandangan jika dilihat mekanisme linmas berada di luar TPS, nantinya tidak akan dapat memengaruhi perolehan suara, seandainya ada yang ditunggangi kepentingan parpol tertentu.

“Selain itu, di TPS pengawasannya pun akan berlapis karena juga ada pengawas pemilu lapangan, relawan pengawas pemilu, hingga pemantau pemilu yang sudah diakreditasi,” ucap Jondra.

Demikian juga keterlibatan berbagai kalangan kampus menjadi relawan dan pemantau pemilu, setidaknya menurut Jondra akan dapat meminimalisasi potensi kecurangan pemilu. AN-MB