Buleleng, (Metrobali.com)

Serangkaian Bulan Bahasa Bali ke-5 di bulan Pebruari 2023 dan sesuai Surat Edaran Gubernur Bali serta hasil tindak lanjut dari Dinas Pemajuan Masyarakat Adat Provinsi Bali, diintruksikan untuk seluruh Desa Adat se-Bali agar berpartisipasi dalam peringatan Bulan Bahasa Bali.

Sebagai tindak lanjut dalam menyikapi hal tersebut, seluruh Desa Adat se-Kabupaten Buleleng mulai melakukan persiapan dalam menyambut Bulan Bahasa Bali di bulan Pebruari 2023, sebagai perwujudan dalam melestarikan sastra dan aksara Bali yang mulai ditetapkan dari tahun 2018 lalu.

Salah satu Desa Adat di Kabupaten Buleleng yakni Desa Adat Buleleng telah melakukan persiapan guna menindaklanjuti Program Gubernur Bali tersebut. Dikonfirmasi di ruang kerjanya, Kelian Adat Desa Pakraman Buleleng Jro Nyoman Sutrisna mengatakan dimana dalam Bulan Bahasa Bali khususnya di Wewidangan Desa Adat Buleleng yang memiliki 14 Banjar Adat itu akan mengikuti 2 dari 3 lomba yang diintruksikan, yaitu lomba Nyurat Aksara Bali Tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Pidarta (Pidato) Bahasa Bali antar Kelian Banjar Adat Buleleng.

Jro Sutrisna menjelaskan dalam kegiatan ini pihaknya telah bersinergi dengan Penyuluh Bahasa Bali yang ada di Kecamatan Buleleng. Penyuluh ini nantinya akan diberikan SK dari Kelian Desa Adat Buleleng sekalian bertugas mengkoordinir seluruh persiapan bersama anggota panitia lainnya yang dimana sampai saat ini masih dalam tahapan koordinasi dengan para Kelian Banjar Adat. Melalui hasil koordinasi itu diputuskan 14 Banjar Adat akan mengikuti lomba tesebut.

“Panitia telah memutuskan didalam lomba nyurat aksara Bali akan diikutsertakan 14 Banjar Adat yang ada SDnya sedangkan untuk Pidarta Bahasa Bali akan diikuti oleh 14 Kelian Banjar Adat Buleleng yang rencananya akan digelar pada tanggal 19 Pebruari 2023,” tegasnya.

Pihaknya berharap dalam pelaksanaan kegiatan ini nantinya para peserta baik dari tingkat SD maupun Kelian Banjar Adat bisa mengikuti dengan tertib sesuai hasil technical meeting yang sudah dilakukan sebelumnya. Sehingga dalam perlombaan nantinya mendapatkan hasil terbaik hingga tingkat kecamatan bahkan sampai ke provinsi.

“Nantinya pemenang lomba ini akan kami fokuskan untuk mendampingi kami di Desa Adat Buleleng untuk mengikuti lomba di tingkat kecamatan. Mudah-mudahan dengan doa restu khususnya masyarakat Desa Adat Buleleng peserta ini mampu mendapatkan hasil terbaik di kecamatan bahkan sampai ke tingkat provinsi,” ujarnya lagi.

Jro Nyoman Sutrisna meminta kepada seluruh elemen masyarakat mulai dari anak-anak, remaja dan pelingsir di Wewidangan Banjar Adat Buleleng, agar mampu memahami, menerapkan serta melestarikan keajegan budaya Bali melalui lomba Bulan Bahasa Bali. Khususnya dalam tata titi penggunaan bahasa dan aksara Bali. GS