Badung (Metrobali.com)

 

PT Danareksa (Persero), melalui program Indonesia Water Fund (IWF), terus berkomitmen mendukung pembangunan nasional, salah satunya dalam mempercepat akses air bersih.

Salah satu pencapaian signifikan IWF adalah pembentukan konsorsium untuk proyek Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) Bandung, yang diumumkan pada World Water Forum ke-10 di Nusa Dua, Bali.

Konsorsium ini terdiri dari ekosistem Holding BUMN Danareksa, PT CITIC Envirotech Indonesia (CITIC), dan SUEZ (Singapore) Services Pte Ltd. Langkah ini disaksikan langsung oleh Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, dan Sekretaris Kementerian BUMN, Rabin Hattari. Proyek ini didukung penuh oleh Pemerintah Kota Bandung dan Perumda Tirtawening.

Direktur Utama PT Danareksa, Yadi Jaya Ruchandi, mengungkapkan bahwa proyek SPAM Bandung akan dilanjutkan dengan pembangunan water treatment plant (WTP) yang memiliki kapasitas 3.500 liter per detik.

“Proyek ini diharapkan dapat menambah lebih dari 130 ribu sambungan rumah baru di Kota Bandung, memperluas cakupan air bersih bagi warga Kota Bandung,” jelas Yadi, usai penandatanganan MoU di Badung, Bali Senin 20 Mei 2024.

Selain itu, dalam upaya memperkuat komitmen IWF, Danareksa menandatangani beberapa perjanjian penting dengan berbagai pihak. Ini termasuk perpanjangan MoU dengan PT CITIC Envirotech Indonesia dan SUEZ (Singapore) Services Pte Ltd, serta penandatanganan Heads of Agreement terkait pembangunan WWTP di PT Kawasan Berikat Nusantara.

Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, menyatakan dukungannya untuk proyek ini.

“Kerja sama ini sangat penting untuk mengatasi masalah air bersih. Dengan pembangunan infrastruktur, pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan, pemanfaatan teknologi, dan kerjasama dengan sektor swasta, kita bisa membantu mewujudkan akses air bersih yang merata dan berkelanjutan bagi seluruh rakyat Indonesia,” ujar Kartika.

Proyek SPAM Bandung ini tidak hanya diharapkan dapat meningkatkan akses air bersih bagi lebih dari 130 ribu rumah tangga di Bandung, tetapi juga menjadi contoh nyata transfer teknologi dan pengetahuan dari mitra strategis internasional seperti CITIC dan SUEZ, untuk mendukung pencapaian target 15 juta sambungan rumah baru.(Tri Widiyanti)