Klungkung ( Metrobali.com )-

Janji yang pernah disampaikan pihak Pemerintah Daerah Klungkung akan membantu warga yang mengalami lumpuh hingga kini tidak pernah ditepati. Tiga belas tahun sudah warga Tegak tersebut mengalami kelumpuhan. Untuk menanggung hidup keluarga sehari hari dengan 4 anak kini diganti sang istri yang berjualan Nasi Campur di pasar. Warga yang dimasud adalah I Wayan Wenten 43 asal Banjar Tulang Nyuh, Desa tegak, Klungkung.

Ditemui dirumahnya Wenten terlihat sedang memijat tamunya. Tampak kedua kaki Wenten tidak normal seperti layaknya orang yang bisa berjalan. Sudah 13 tahun dirinya menderita lumpuh ujarnya mengawali obrolan ketika Metrobali.com bertandang kerumahnya Sabtu ( 8/6 ) sekira pukul 13.00 wita. Sambil memijat Wanten melanjutkan obrolannya.

Sebelum menderita lumpuh menurut Wenten saat itu dirinya merasa bingung. Melihat dirinya kebingùngan pihak keluarga bermaksud membawa dirinya ke rumah Mangku Kamar yang ada di wilayah Sidemen, Karangasem. Namun sebelum masuk ke rumah Mangku Kamar dirinya menuju tepi jurang dengan alasan hendak buang air kecil. Pihak keluarga yang mengantar pun kaget kalau dirinya buang diri kejurang. ” Saya buang diri kejurang dekat rumah Mangku Karma untuk berobat ” ujarnya santai. Menurutnya saat itu pikiran bingung dan ingin bunuh diri, imbuhnya.

Selanjutnya Wenten mengingat kejadian itu, dirinya diselamatkan keluarga dan langsung dilarikan ke rumah sakit. Dari hasil pemeriksaan dokter bahwa dirinya mengalami patah pada tulang belakang dan patah pada tulang paha kiri. Oleh dokter jaga saat itu dirinya di rujuk ke RSUP Sanglah. Selama satu bulan dirawat di RSUP Sanglah dirinya saat itu sama sekali tidak bisa bergerak meskipun sudah di pen tulang yang patah. Untuk selanjut oleh keluarga dirinya diajak berobat ke Besakih, Karangasem. Selama enam bula berobat ke Besakih hasilnya tetap tidak bisa kembali normal seperti sebelumnya hingga kini dirinya lumpuh total.

Sementara itu tiba tiba datang tamu yang tidak diundang sambil membawa korsi roda. Keluarga yang adapun merasa terkejut ternyata yang datang diketahui Paket Suwasta ( Suwirta – Kasta ). Mendapat kunjungan mendadak itu keluarga Kamar kelabakan karena tempat duduk tidak ada. Mengetahui tuan rumah kelabakan. akhirnya Paket Suwasta langsung duduk dibawah sambil mendekati Wenten yang mengalami kelumpuhan sejak 13 tahun yang lalu.

Suwirta yang bakal calon bupati itu menanyakan Wenten tentang keadaannya. Menurut Suwirta datang ke sini karena mendapat informasi bahwa ada salah satu warga Tulang Nyuh menderita lumpuh. Hal itu langsung ditindak lanjuti dengan membawa korsi roda. ” Mudah mudah dengan bantuan ini Karma bisa beraktifitas ” ujar Suwirta.

Sementara  keluarga Wenten pun merasa senang karena masih ada orang yang peduli terhadap sesama. ” Saya tidak menyangka kalau Suwasta akan datang kerumah membawa bantuan korsi roda ” ujarnya. Dirinya atas nama keluarga mengucapkan terima kasih yang sebesar besar, senoga Suwasta berhasil dalam pilkada klungkung ini,

Sementara Suwirta yang didampingi Made Kasta berpesan kepada keluarga yang ada bahwa Paket Suwasta nitip diri dan mohon doa restu. Kerena menurut Suwirta adalam pilkada klungkung 2013 ikut maju dengan nama Paket Suwasta ( Suwirta – Kasta ). Hal itupun disambut gembira keluarga Karma dan akan selalu mendoakan semoga Suwasta menang.
Hal yang sama juga disampaikan Sukasta. ” Tyang nitip diri, mohon doa restunya ” ujar Kasta. Merasa mengenalnya Karama mengatakan ” ya Mangku tyang pasti akan doakan semoga paket Suwasta menang ” ujar Karma. SUS-MB