Para Tersangka Terduga Penyakit Masyarakat Diciduk Polres Buleleng

Buleleng, (Metrobali.com)-

Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) Agung II di Tahun 2019 yang berlangsung selama 16 hari, Polres Buleleng dalam hal ini Satres Narkoba dan Satreskrim Polres Buleleng berhasil mengungkap dan menangkap terduga pelaku Narkoba sebanyak 5 orang dan terduga pelaku Curanmor, Curat, prostitusi dan perjudian sebanyak 6 orang.

“11 orang tersangka yang berhasil diungkap saat Operasi Pekat selama dalam kurun waktu 16 hari. Hal ini dilakukan, untuk menekan, mengurangi maupun meminimalisir pekat yang ada di wilayah hukum Polres Buleleng.” ujar tegas Kabag Ops Polres Buleleng Kompol AA. Wiranata Kusuma seijin Kapolres Buleleng AKBP Sinar Subawa, pada Kamis (12/12) siang di Mapolres Buleleng.

Menurutnya apabila penyakit masyarakat ini dibiarkan, maka akan melebar dan menyebar. Apalagi narkoba yang sangat mengganggu kehidupan masyarakat, terutamanya generasi muda agar jangan sampai menjadi los generation atau menjadi generasi yang hilang karena narkoba. Dimana tidak bisa mikir dirinya sendiri, apalagi mikir daerah maupun negaranya.”Generasi yang terlibat narkoba, mikir dirinya sendiri aja tidak mau. Hal inilah membuat polisi sangat intens memberantas narkoba,” tegasnya

.”Begitu juga dengan miras, walaupun ada sedikit pengaruh, tetapi hal ini juga akan mengubah prilaku masyarakat kurang kontrol, sehingga menyebabkan mengarah ke pidana. Menurut kami, prostitusi sangat memalukan. Mengingat daerah kita yang nota bene daerah yang selama ini punya tata krama dan sopan santun yang baik. Tetapi orang-orang lokal sudah mulai menjadi pelaku prostitusi.” ujarnya menambahkan.

Jadi dengan diungkapnya penyakit masyarakat ini, ucap Wiranata Kusuma diharapkan menjadi pemantik untuk yang lain agar tidak berbuat prostitusi.”Kedepannya nanti, kita akan buka saja mukanya semua, supaya dilihat sebagai pelaku prostitusi. Bukannya untuk mempermalukan, tetapi supaya mau berubah.” jelasnya.”Jangan membiasakan hal-hal negatif. Walaupun ada budaya luar, adopsilah yang baik dan bijak. Begitu juga budaya yang jelek jangan kita adopsi.” ujar Wiranata Kusuma menegaskan.

Iapun mengungkapkan harapan dari kepolisian adalah sinergitas masyarakat dengan polisi. Dan juga dengan media diharapkan kerjasamanya terus ditingkatkan dengan lebih baik lagi. Apalagi kepolisian sekarang ini memiliki program baru yakni management media.”Rekan media adalah mitra kami. Marilah bersama-sama memberikan informasi yang berdampak positif kepada masyarakat. Kalau yang negatif, kita sikat habis demi untuk pembangunan wilayah Buleleng.” urainya.

Apalagi Bali adalah kawasan pariwisata, menurutnya jangan sampai dikotori. Kedepankan keamanan dikawasan pariwisata. Kalau Bali tidak aman dan nyaman, wisatawan tidak akan datang lagi.”Jadi budaya Bali yang adi luhung tetap dijaga dengan baik untuk pariwisata. Kedepannya nanti, kita akan tindak tegas penyakit masyarakat ini. Dan tidak ada toleransi karena tidak sesuai dengan budaya kita.” tandas Wiranata Kusuma. GS