kebun binatang ragunan

Jakarta (Metrobali.com)-

Sebanyak 120.733 ribu pengunjung memadati kebun binatang Ragunan, Jakarta Selatan pada hari pertama tahun 2015 sampai pukul 14.00 WIB, demikian keterangan Kepala Pusat Pengamanan Ragunan, Komisaris Polisi I Ketut Sudarsana di lokasi, Kamis (1/1).

“Jumlah pengunjung ini kurang lebih sama dengan tahun lalu atau pada hari-hari raya lainnya,” kata Sudarsana kepada Antara.

Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, membeludaknya pengunjung menyebabkan kemacetan di jalan-jalan utama menuju Ragunan seperti Jalan R.M Harsono (sebelum pintu utara) ataupun Jalan Kebagusan Raya (pintu timur).

“Sampai saat ini kami tidak melakukan pengalihan jalan, namun pintu masuk utara akan kami tutup pada pukul 15.00 WIB karena akan dikhususkan sebagai titik keluar utama,” ucap I Ketut.

Untuk mengantisipasi padatnya wisatawan, pihak kepolisian menurut keterangan Sudarsana sudah menurunkan 363 petugas yang terdiri dari personel kepolisian sendiri, kesatuan pramuka Jakarta Selatan, dan juga relawan kesehatan.

Ia mengakui jumlah tersebut masih belum ideal karena satu petugas harus melayani sekitar 280 pengunjung.

“Jumlah tersebut memang kurang ideal, karena kami juga harus menempatkan petugas di tempat wisata lain,” ujarnya.

Selain mengatur lalu lintas, para petugas di Ragunan di sebar ke 12 titik di dalam kebun seluas 147 hektare. Mereka diharapkan dapat membantu para pengunjung untuk menemukan pusat informasi dan kebutuhan lainnya.

Sejumlah pengunjung memang tampak kesulitan menemukan pusat infomasi yang hanya terdapat satu untuk lokasi yang sangat luas.

Brian, misalnya, anak belasan tahun yang terpisah dari ayahnya itu menangis selama lebih dari satu jam menunggu ayahnya di pusat informasi. Sang ayah sendiri mengatakan bingung mencari kantor pusat informasi karena kurangnya tanda arah dan petugas di lapangan yang dapat diminta pertolongan.

Selain itu, petugas di pusat informasi yang terpantau berjumlah kurang dari 10 orang juga nampak kewalahan melayani laporan pengunjung yang membeludak.

Mengenai hal tersebut, pihak pengelola Kebun Binatang Ragunan tidak dapat dimintai keterangan karena Kepala Hubungan Masyarakatnya, Wahyudi Bambang, mengaku “sedang tugas di luar” saat dihubungi.

Di sisi lain, penuhnya jumlah wisatawan juga berdampak pada bercecernya sampah di hampir setiap sudut lokasi. Tempat-tempat pembuangan sampah yang terpantau nampak penuh, sehingga berseraknya sampah tidak dapat disalahkan pada kurangnya ketertiban pengunjung.

Dari pemberitaan sebelumnya, diketahui bahwa jumlah tempat sampah di Kebun Raya Ragunan berjumlah sekitar 300 unit atau hanya ada satu tempat pembuangan untuk setiap 4,9 km persegi.

Lagi-lagi kesiapan pengelola Ragunan menghadapi penuhnya sampah pada hari pertama 2015 itu tidak dapat diketahui karena saat Antara mencoba menghubungi Bambang melalui sambungan telepon, yang bersangkutan tidak menjawab. Hanya mendapatkan pesan singkat “saya sedang tugas keluar.” AN-MB