Gunung Agung berawan
Gunung Agung
Karangasem, (Metrobali.com) –
Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Devy Kamil Syahbana menjelaskan, saat ini posisi magma berada amat dangkal ‎dari permukaan kawah Gunung Agung.
“Pusat tekanan berada di reservoir magma yang sebelumnya di sekitar 4-5 kilometer di bawah kawah,” tutur Devy di Pos Pengamatan Gunung Api Agung di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, Minggu 3 Desember 2017.
Magma yang sudah ke luar dari perut Gunung Agung disebut lava. Saat ini, lava sudah ke luar dan berada di permukaan. Bahkan lava sudah memenuhi sepertiga ‎lantai kawah.
Sementara itu, ia menjelaskan gempa tremor menerus yang teramati menandakan aktivitas di dekat permukaan. Secara umum, Devy melanjutkan, tremor merefleksikan ‎aktivitas yang terjadi di permukaan dan bisa saja berbentuk erupsi.
“Erupsi yang terjadi di Gunung Agung dengan keluarnya tremor overscale itu sifatnya masih erupsi efusif (pertumbuhan lava). Itu yang mungkin terjadi atau terjadi akumulasi di bawah tidak mampi samapai ke permukan,” terang Devy.
“Lava di permukaan ini kan cepat mengering. Jadi, dia menghambat pergerakan magma sampai terfragmentasi keluar,” Devy menambahkan. (Laporan Bobby Andalan)