Denpasar (Metrobali.com)-
Ropik Bin Pupon (26), seorang narapidana Lapas Kelas IIA Kerobokan, Denpasar ditemukan tewas mengenaskan. Pemuda asal Kopenbaya, Banyuwangi, Jawa Timur tewas gantung diri.

Ropik mengakhiri nyawanya dengan seutas tali rafia di belakang gedung lapas terbesar di Bali itu.

Kapolsek Kuta Utara, Ajun Komisaris Ronny Riantoko Epang menuturkan, jasad Ropik ditemukan sekira pukul 13.00 WITA. “Korban pertama kali ditemukan oleh rekan dan petugas lapas,” kata Ronny, Jumat 7 November 2014.

Dari keterangan yang dihimpun, Ronny melanjutkan, Ropik merupakan sosok mudah tertidur lelap di manapun berada. Kala Ropik bergi beberapa jam lamanya tak terlihat batang hidungnya, rekan korban mulai mencarinya. Apalagi, kala jam luar sel telah habis, Ropik tak kunjung kembali ke selnya.

“Petugas dan rekan mencari di sekitar selnya di Blok G. Tapi dia tidak ditemukan juga,” papar Ronny. Ropikakhirnya ditemukan di halaman belakang Blok H. Namun, kondisinya telah tewas.

Ia melanjutkan, tak ada tanda-tanda kekerasan dari tubuh korban napi narkoba itu. “Tidak ada tanda-tanda kekerasan,” kata Ronny.

Tak jauh dari napi yang baru mendekam sejak bulan Juni itu petugas menemukan singlet warna putih, celana dalam abu-abu merk crocodile, topi warna coklat, celana pendek jeans warna biru, sandal jepit warna putih merk swallow, pisau yang dibungkus selang dan juga ditemukan tali plastik. JAK-MB