Foto: Yudisium dan Pelepasan Sarjana ke-32 Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Dwijendra, Rabu (14/10/2020).

Denpasar (Metrobali.com)-

Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Dwijendra (Fikom Dwijendra) menggelar Yudisium dan Pelepasan Sarjana ke-32 di Aula Sadhu Gocara, Lantai 3 Universitas Dwijendra, Rabu (14/10/2020).

Fikom Dwijendra pada yudisium ke-32 hari ini  meyudisium sebanyak 41 orang sarjana Ilmu Komunikasi. Dengan demikian sampai saat ini lulusan fikom berjumlah 831 orang.

“Sarjana yang lahir di tengah pandemi Covid-19 ini punya tantangan tersendiri. Jadi mereka harus kreatif dan inovatif menyikapi kondisi yang ada,” kata Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Dwijendra, Drs. I Wayan Kotaniartha, S.H., M.H.,M.IKom.

Lebih lanjut dikatakan para sarjana yang lahir di tengah pandemi Covid-19 ini harus kreatif serta jeli pula menangkap peluang kerja dan memanfaatkan peluang usaha yang ada serta beradaptasi dengan era pandemi Covid-19.

Sebab kondisi saat ini peluang kerja menjadi lebih terbatas namun yang merebut peluang kerja ini lebih banyak. Harapannya para sarjana yang lahir di era pandemi ini tidak menjadi “pengangguran intelektual.”

Karenanya para sarjana baru ini diharapkan mampu memanfaatkan teknologi informasi, media sosial dan sebagainya untuk mendapatkan peluang kerja maupun menciptakan peluang kerja sendiri.

Jadi tidak sekadar jadi sarjana komunikasi yang teoritik tapi mampu berwirausaha atau memanfaatkan skill komunikasinya untuk mendapatkan nilai ekonomi.

“Jangan gengsi berwirausaha walaupun kecil-kecilan dan dianggap biasa-biasa saja. Istilahnya harus bisa juga balik arah menyesuaikan peluang kerja atau peluang usaha dengan kondisi pademi sekarang ini,” papar Wayan Kotaniartha.

Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Dwijendra, Drs. I Wayan Kotaniartha, S.H., M.H.,M.IKom.

Sementara itu yudisium dan pelepasan sarjana Fikom Dwijendra ini berlangsung dengan penerapan disiplin Protokol Kesehatan (Prokes) ketat dan dibuat dengan susunan acara yang sederhana.

Penerapan Prokes 3 M dipatuhi oleh semua yudisiawan yakni dengan mencuci tangan, menjaga jarak dan memakai masker yang ditambahi dengan face shield. Kapasitas ruangan terisi sekitar 40 persen dari luas ruangan dengan memperhatikan sirkulasi udara.

Selain itu juga mengukur suhu tubuh dengan thermogun dilakukan di depan pintu masuk, serta disediakan disinfektan di pintu masuk Aula.

Acara yudisium dan pelepasan sarana dihadiri Ketua Yayasan Dwijendra yang diwakili Sekretaris Yayasan, Rektor Dwijendra University Dr. Ir. Gede Sedana, M.Sc., M.M.A., para Wakil Rektor, Kepala LP2M dan BAAK, para Dekan dan  para dosen Universitas Dwijendra serta perwakilan alumni.

Dalam sambutannya, Dekan Fikom Dwijendra Wayan Kotaniartha juga menyampaikan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas motivasi dan kerjasama para dosen, staf hingga pegawai dalam memacu kualitas lulusan untuk mampu bersaing dengan kompetitor lainnya.

Dalam peningkatan daya saing para mahasiswa tidak saja berkutat pada ketentuan kurikulum secara formal tetapi para dosen telah melakukan inovasi pembelajaran untuk mengembangkan kompetensi komunikasi, potensi soft skill mahasiswa serta membangun karakter.

Pengembangan soft skill dan life skill sangat penting terus diberikan pembinaan melalui unit kegiatan kemahasiswaan.

Kepada para yudiasiawan, Dekan Fikom Dwijendra berpesan agar mereka merenung bahwa keberhasilan dalam meraih gelar sarjana saat ini hanyalah langkah awal untuk mencapai kesuksesan berikutnya.

“Saudara-saudara mesti terus belajar dan terus belajar, agar berhasil mengaktualisasikan diri sekaligus memberi sumbangsih yang lebih baik bagi keluarga, masyarakat, negara dan nilai-nilai kemanusiaan,” kata Wayan Kotaniartha.

“Sumber belajar tidak hanya dalam kampus, tapi belajarlah dari segala persoalan, kesulitan lingkungan dimana kita berada dan menajamkan pengetahuan dan skill Anda,” pesannya.

Lulusan diharapkan bisa mengarungi samudra kehidupan yang maha luas ini dengan K3 yakni Keja Keras, Kerja Tekun, dan Kerja Nyata. “Secara khusus dalam menghadapi era Revolusi industri 4.0, agar kita memperkuat kreativitas dan inovasi, keterampilan komunikasi antar dan lintas budaya, skill  teknologi informasi, dan kemampuan kerja secara kolaboratif,” pesan Wayan Kotaniartha.

Secara khusus dalam kesempatan ini para lulusan Fikom Dwijendra juga  diharapkan mendukung Gerakan Indonesia Bicara Baik. “Jadilah pelopor dan agen literasi media di masyarakat,” pesan Wayan Kotaniartha. (dan)